REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) siap melakukan pembatasan pengunjung yang berwisata di kawasan wisata Taman Nasional Komodo. Pembatasan pengunjung dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru covid-19.
"Saat ini kita sudah siapkan. Nanti jika kawasan TN Komodo sudah dibuka maka skema pembatasan pengunjung ini akan segera diterapkan," kata Kepala Tata Usaha (KTU) Balai TNK, Dwi Putro Sugiarto, Rabu (17/6).
Ia mengatakan bahwa saat ini kawasan wisata Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat masih dalam status ditutup untuk sementara oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penutupan akses masuk ke kawasan itu belum diketahui akan berlaku sampai kapan.
Namun kata Dwi jika memang sudah dinyatakan dibuka maka pihaknya sudah siap dengan penerapan jaga jarak bagi wisatawan. Dwi mengatakan penerapan skema pembatasan pengunjung masuk ke kawasan wisata itu juga akan dilakukan secara bertahap.
"Sehingga tidak ada kebingungan bagi seluruh staf BTN Komodo dalam menerapkan SOP saat normal baru di tengah pandemi COVID-19 ini," tutur dia.
Ia mengatakan secara teknis pengaturan skema di lapangan sendiri akan diatur per bagian. Misalnya di Loh Liang berapa banyak wisatawan, kemudian di Loh Buaya Pulau Komodo berapa banyak wisatawan, sehingga tak menimbulkan penumpukan.
Dalam rencananya perlokasi wisata standarnya 20 sampai 50 persen wisatawan. Namun kata dia nanti akan dipastikan lagi berapa jumlahnya. "Tetapi pastinya akan ada pembatasan-pembatasan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata TN Komodo," ujar dia.
Sementara itu untuk wisatawan yang melakukan diving atau menyelam ujar Dwi, juga akan dilakukan pembatasan kuota yang mana tersebar di empat spot diving. "Empat spot diving itu antara lain di Gililawa, Tatawa, Batu Bolong dan Sebayur," ujar dia.