REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Perbasi baru saja merilis panduan olahraga basket selama pandemi Covid-19 menuju era new normal. Klub Louvre yang sudah menerima panduan tersebut menyarankan agar IBL kembali menggelar manajer meeting.
"Sebaiknya IBL kembali menggelar manajer meeting. Banyak yang harus dibahas mengenai panduan tersebut. Yang cukup penting adalah masalah biaya pelaksanaan PCR atau tes swab yang biayanya cukup besar," ujar Erick Herlangga, Presiden Louvre, saat jumpa pers virtual, Rabu (17/6).
Dalam manajer meeting IBL sebelumnya, klub memang siap untuk menanggung biaya rapid test. Namun untuk swab test belum dibahas, apalagi biayanya cukup tinggi, paling murah Rp 2 juta untuk melakukan tes swab. "Kalau satu tim ada 20 orang, kan lumayan juga. Apalagi kalau harus dilakukan beberapa kali," jelas Erick.
Sebelumnya dalam jumpa pers virtual dengan Perbasi, Sekjen Perbasi Nirmala Dewi mengatakan, semua biaya baik itu rapid test maupun swab test seluruhnya ditanggung oleh penyelenggara olahraga. Perbasi hanya mengeluarkan panduan.
"Semua biaya tes termasuk untuk wasit menjadi tanggung jawab dari penyelenggara olahraga. Kalau mereka tidak mampu artinya mereka belum mampu menyelenggarakan kegiatan olahraga di masa pandemi ini," jelas Nirmala.
Melanjutkan liga olahraga di tengah pandemi Covid-19 ini memang tantangan berat. Selain pengeluaran ekstra, pemasukan juga akan berkurang, baik itu dari sponsor maupun dari penjualan tiket. Karena, selama pandemi event olahraga kemungkinan besar digelar tanpa penonton.