Rabu 17 Jun 2020 18:57 WIB

434 ABK WNI MV Eurodam Dievakuasi

Gelombang II evakuasi ABK WNI dari kapal pesiar MV Eurodam dilakukan besok.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Petugas kesehatan menyemprotkan cairan disinfektan ke barang milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal pesiar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta (Ilustrasi).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan menyemprotkan cairan disinfektan ke barang milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal pesiar di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengevakuasian warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) asing masih terus dilakukan. Hari ini, ada 434 orang dari total 870 ABK WNI yang berasal dari kapal pesiar MV Eurodam yang dievakuasi di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Hari ini telah dilaksanakan debarkasi ABK WNI kapal pesiar MV Eurodam sebanyak 870 ABK. Namun tim dan agen sepakat melakukan dalam dua gelombang, yaitu gelombang I sebanyak 434 ABK dan besok untuk gelombang II (sisanya)," kata Komandan Lantamal III Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Hermanto selaku Dansatgas di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (17/6).

Baca Juga

Pengevakuasian gelombang pertama dari kapal ke-15 itu terdiri dari 405 orang pria dan 29 orang wanita. Menurut Hermanto, sesampainya di dermaga, tim melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar protokol Covid-19, yakni melakukan pengukuran suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, dan pemeriksaan barang bawaan melalui x-ray.

"Setelah itu secara terpisah dan diatur menuju ke Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta. Di sana mereka melakukan standar protokol Covid-19 dan isolasi mandiri serta melaksanakan swab test (PCR), selama 2-3 hari baru akan diketahui hasilnya," jelas dia.