REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mohamad Elmasry seorang Associate Professor Studi Media dan Budaya di Institut Doha untuk Program Pasacasarja menulis sebuah opini dengan "Bagaimana Surat Kabar AS Mengabaikan Muslim Sebagai Korban Terorisme".
Dalam tulisannya, Mohamad Elmasry menduga adanya standar ganda dalam peliputan berita terorisme yang dilakukan media AS. Bersama dengan rekannya, Mohammed El-Nawawy, dia mendalami dugaan ketidaksesuaian dalam laporan surat kabar AS tentang korban terorisme Muslim dan non-Muslim.
Bahkan, sebelum melakukan penelitian, dia telah mencari rujukan untuk mendapat data. Sayangnya, dia mengaku, tak menemukan penelitian yang empiris.
"Anehnya, hampir tidak ada penelitian empiris mengenai fenomena ini," kata Mohamad Elmasry dalam tulisannya yang dipublikasikan Middle East Eye pada Selasa (16/6).