REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW memiliki pembantu. Dia bukan Muslim, melainkan seorang anak laki-laki Yahudi.
Ahmad Zarkasih, Lc, dalam bukunya berjudul "Manusia Yang Tidak Seperti Manusia" menjelaskan kisah anak tersebut dan bagaimana dia masuk Islam.
Suatu ketika, anak tersebut sakit sehingga tidak bisa masuk kerja. Nabi SAW pun menjenguknya dengan mengunjungi rumah anak Yahudi itu. Di rumah tersebut, ternyata ada ayah si anak yang juga penganut Yahudi.
Rasulullah kemudian meminta izin untuk mendekati anaknya. Rasul mengajaknya masuk Islam. Mendengar hal itu, si anak itu bingung karena ada ayah di dekatnya. Dia melirik ke ayahnya dan kemudian ke Nabi SAW.