REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, penyaluran bantuan sosial tunai (BST) tahap pertama tak memenuhi target penerima bansos yakni 9 juta. Hal itu disebabkan karena banyak daerah yang belum bisa memenuhi alokasi kuota yang diberikan Kemensos.
“Pada tahap pertama memang belum sampai 6 juta keluarga yang menerima bansos ini dikarenakan di tahap-tahap awal masih banyak daerah yang belum bisa memenuhi alokasi atau kuota yang kami berikan,” ujar Juliari saat konferensi pers, Rabu (17/6).
Saat ini, penyaluran BST sudah masuk tahap kedua. Juliari menyebut, realisasi penyaluran pun telah mencapai 73,3 persen dari target 9 juta keluarga penerima manfaat.
“Realisasi per hari ini kurang lebih 73,3 persen dari target 9 juta, yaitu kurang lebih 6.597 juta keluarga atau senilai Rp 3,96 triliun yang sudah diserahkan kepada keluarga yang masuk dalam data kami,” kata dia.
Juliari mengatakan, data keluarga penerima manfaat yang masuk ke Kemensos hingga hari ini berjumlah 8.366 juta keluarga. Ia pun meminta daerah agar segera memenuhi alokasi yang diberikan sehingga data keluarga penerima manfaat mencapai target.
“Masih kurang 640 ribu keluarga yang kami mintakan dari daerah,” ucapnya.
Jumlah kuota yang belum dipenuhi oleh daerah ini menjadi kendala dalam penyaluran BST. Karena itu, pemerintah akan mengalihkan sisa kuota daerah yang belum siap ke daerah lainnya sehingga penyaluran BST dapat mencapai target.
“Beberapa upaya yang kami lakukan bagi daerah yang belum siap memenuhi alokasi atau kuotanya antara lain kita mengalihkan sisa kuota daerah tersebut kepada daerah yang lebih siap menyalurkan,” kata dia.