REPUBLIKA.CO.ID,CIBINONG -- Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Djuanda Dimansyah menyebutkan bahwa progres pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban longsor di Sukajaya Kabupaten Bogor Jawa Barat sudah mencapai 90 persen.
"Sudah 90 persen progresnya, kita sudah bangun kurang lebih 1.500 unit. Tinggal 100 unitan lagi, target kita dua minggu lagi selesai," ujar Djuanda saat ditemui di Pendopo Bupati, Cibinong Kabupaten Bogor, Rabu (17/6).
Menurutnya, sebagian huntara yang sudah selesai dibangun, telah ditempati oleh para pengungsi, terutama mereka yang berada di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya. Huntara berukuran 6 x 3 meter seharga Rp11 juta per unit itu dibangun di tiga titik Kecamatan Sukajaya, yaitu Desa Cileuksa, Desa Pasir Madang, dan Desa Kiarapandak, dengan target pembangunan 1.715 unit.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebutkan bahwa Pemkab Bogor menganggarkan Rp 92,9 miliar untuk penanganan pascabencana di Kecamatan Sukajaya dan beberapa wilayah sekitarnya. "Dianggarkan Rp 92,9 miliar untuk pembangunan huntara, penyiapan lahan, penyediaan sarana pendukung huntap dan rehabilitasi rumah rusak," kata Iwan.
Seperti diketahui, Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terdampak bencana awal tahun 2020 dengan kerusakan paling parah dibandingkan tiga kecamatan lainnya di wilayah barat Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Nanggung, Cigudeg, dan Kecamatan Jasinga.
Peristiwa longsor dan banjir bandang yang terjadi pada Rabu (1/1) itu mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah masyarakat, jika dirinci, sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan.