REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakin partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 di wilayah setempat tetap sesuai target sebelumnya mencapai 80 persen. Tantangan terbesar KPU adalah menyakinkan jika penyelenggaraan pilkada aman dari Covid-19.
"Kami tetap targetkan 80 persen. Kita harus optimistis karena kita tidak tahu pandemi itu besok seperti apa. Memang sekarang kan kurvanya masih menanjak, tapi bulan Desember kita belum tahu," kata Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu (17/6).
Meski optimistis, menurut Hamdan, KPU DIY bersama KPU kabupaten memiliki tantangan yang besar untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemungutan suara Pilkada di Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, dan Bantul aman. "Kita harus menyiapkan protokol kesehatan sedemikian rupa supaya masyarakat yakin bahwa kita mampu menyelenggarakan pemilu yang aman," ujarnya.
Sejumlah sarana prasarana sesuai protokol kesehatan yang akan disiapkan, kata dia, antara lain meliputi hand sanitizer, alat coblos sekali pakai, serta alat pengukur suhu. Selain itu, kedatangan calon pemilih juga akan diatur agar tidak memunculkan kerumunan serta membatasi saksi di TPS.
"Nanti misalnya ada yang ingin menyaksikan pemungutan suara akan diatur agar tidak saling berdekatan," katanya
Menurut Hamdan, sesuai tahapan pemilu yang dalam waktu dekat akan dilakukan adalah verifikasi faktual calon perseorangan, khususnya di Kabupaten Gunung Kidul. "Selanjutnya pemutakhiran data pemilih akan dimulai bulan depan (Juli)," ucapnya.
Mengingat tingkat kehadiran pemilih merupakan penentu utama keberhasilan pilkada, menurut Hamdan, sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat untuk memanfaatkan hak sauara di masa pandemi seperti saat ini mulai digencarkan.
"Teman-teman KPU di kabupaten mengupayakan agar informasi sampai ke masyarakat, namun tetap menghindari potensi penularan Covid-19. Jadi kami akan banyak menggunakan media sosial atau selebaran yang tidak banyak mendatangkan orang," kata dia.