REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Hujatan penyiar televisi Aljazeera Ahmed Mansour terhadap Sekjen Liga Dunia Islam Mohammed Al-Issa berbuntut panjang.
Liga Dunia Islam (MWL) menyerang balik Aljazeera yang salah satu penyiarnya dianggap menghina usaha MWL dalam hubungan lintas agama. MWL menganggap Aljazeera melakukan tindakan memecah belah.
MWL kecewa dengan ulah penyiar Aljazeera. Padahal menguatkan hubungan lintas agama bukan hal mudah.
"Sangat disesalkan bahwa aktor politik tertentu bersikeras memasukkan politik ke dalam upaya berlandaskan kemanusiaan antarorang-orang dari agama berbeda," kata juru bicara, MWL Abdulwahab Alshehri, dilansir dari Al Arabiya pada Kamis, (18/6).
Alshehri menyoroti kondisi masa ini penuh ketidakpercayaan antarmanusia. Sehingga dia mengimbau bagi para penganut kedamaian dan toleransi untuk saling merangkul tangan bersama. "Kita harus menolak mereka yang mencoba memecah belah dengan cara kebencian dan saling menghina," ujar Alshehri.
Ahmed Mansour, pembawa berita yang dimaksud, mengunggah video Sekretaris Jenderal MWL Dr Mohammed Al-Issa. Dalam video itu dia mengatakan Muslim akan berdiri bahu membahu dengan orang-orang Yahudi dan Kristen, untuk membangun hubungan antaragama yang lebih baik dengan satu sama lain.
"Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim-Yahudi menyerukan agama baru ?!" tulis Mansour dalam unggahannya di Twitter yang menyerang Al-Issa, dikutip di Al Arabiya, Selasa (16/6).
Al-Issa diketahui baru-baru ini menerima penghargaan untuk upayanya memerangi anti-Semitisme saat menghadiri konferensi virtual dari Makkah, Arab Saudi.
"Kami di Liga Dunia Muslim merasa bangga harus bersatu dengan saudara dan saudari Yahudi kami untuk membangun pemahaman, rasa hormat, cinta, dan harmoni antaragama," kata al-Issa dalam konferensi virtual yang diselenggarakan oleh Anti-Semitisme Gerakan Tempur dan Federasi Sephardi Amerika.
Pada Januari, Sheikh al-Issa memimpin delegasi antaragama ke situs Memorial Auschwitz-Birkenau di Polandia. Hal ini dilakukan untuk memperingati 75 tahun pembebasan konsentrasi Nazi dan kamp pemusnahan oleh pasukan Soviet. Kamp kematian ini aktif selama Holocaust, di mana otoritas Jerman Nazi membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi.
MWL adalah organisasi internasional non pemerintah yang berpusat di Mekkah, Arab Saudi. MWL dibentuk oleh Putra Mahkota Faisal Bin Abdul-Aziz pada 1962. MWL mengklaim ada perwakilan di 50 negara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika