Kamis 18 Jun 2020 11:32 WIB

Virus Corona Bisa Menyembur di Udara Saat Kloset Disiram?

Peneliti di China menyarankan agar pengguna menutup kloset saat menyiramnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kloset dengan tombol dual flush. Studi menunjukkan menyiram kloset dapat menyemburkan partikel aerosol yang mengandung virus corona ke udara di toilet.
Foto: Times of India
Kloset dengan tombol dual flush. Studi menunjukkan menyiram kloset dapat menyemburkan partikel aerosol yang mengandung virus corona ke udara di toilet.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Lain kali, ketika menggunakan toilet umum, tutup dulu klosetnya sebelum menyiramnya. Hasil studi terbaru di China memperingatkan bahwa proses penyiraman menghasilkan turbulensi kuat dalam kloset yang dapat mengeluarkan partikel aerosol yang mengandung virus, termasuk virus corona, hingga berpotensi menginfeksi pengguna berikutnya.

Para peneliti di Universitas Yangzhou di China menggunakan pemodelan komputer untuk menunjukkan bagaimana air dari kloset yang disiram dapat menyembur ke udara setinggi satu meter. Dilansir BBC, tinja penderita Covid-19 juga bisa mengandung jejak virus corona.

Baca Juga

Di lain sisi, belum jelas apakah itu merupakan cara lain penyebaran virus corona. Virus tersebut sejauh ini diketahu menyebar melalui droplet saat orang batuk, bersin, atau bicara serta dari benda-benda yang terkontaminasi oleh percikan liur penderita Covid-19.

Peneliti di berbagai belahan dunia tengah menguji kemungkinan sistem pembuangan air limbah dan air limbah menjadi sumber penularan Covid-19. Virus lainnya diketahui bisa menyebar lewat kloset yang kotor. Cara penularan tersebut dikenal sebagai transmisi fekal-oral.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids, tim mengatakan, masuk akal untuk mengasumsikan aliran udara berkecepatan tinggi akan menyemburkan partikel aerosol dari kloset ke udara di atasnya. Kondisi itu memungkinkan virus menyebar di dalam ruangan toilet. Artinya, ada risiko bagi kesehatan manusia.

“Kita dapat memperkirakan kecepatannya akan lebih tinggi ketika toilet sering digunakan, seperti di toilet keluarga selama waktu sibuk atau toilet umum di daerah berpenduduk padat,” kata penulis studi Ji-Xiang Wang dari Universitas Yangzhou dilansir Times Now News.

Kloset adalah kebutuhan sehari-hari, tetapi bisa berbahaya jika digunakan secara tidak benar, terutama terhadap skenario pandemi global saat ini. Penelitian menyebut sekitar 40 persen hingga 60 persen dari jumlah total partikel dapat naik di atas dudukan kloset untuk menyebabkan penyebaran luas, dengan ketinggian partikel mencapai 106,5 cm dari tanah.

Analisis data menunjukkan bahwa dengan jumlah air yang sama dan energi potensial gravitasi yang sama, metode pembilasan annular menyebabkan lebih banyak penyebaran virus. Droplet yang tercipta dari proses pembilasan itu sangat kecil dan biasanya akan bertahan di udara lebih dari semenit.

“Tutup toilet sebelum dibilas. Pada dasarnya itu dapat mencegah penularan virus,” ujar Ji-Xiang.

Selain itu, bersihkan dudukan kloset sebelum menggunakannya. Pasalnya, partikel virus yang mengambang bisa menempel di permukaannya. Setelah itu, cuci tangan setelah membilas karena partikel virus mungkin ada pada tombol flush dan gagang pintu.

“Makalah ini juga dapat mencerahkan produsen toilet dan mendorong mereka memproduksi toilet dengan rancangan yang lebih baik, dengan klosetnya bisa secara otomatis tertutup sebelum dibilas dan dibersihkan sebelum dan sesudah pembilasan,” kata penulis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement