REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pahala sedekah banyak diutarakan dalam Alquran dan hadits Rasulullah SAW. Pahala tersebut diperuntukkan para pelaku sedekah. Di antara dalil keutamaan sedekah adalah QS al-Baqarah ayat 271 dan 274.
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Kamu menampakkan sedekahmu maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Baqarah [2]: 271).
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya pada malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan maka memperoleh pahala dari sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS al-Baqarah [2]: 274).
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal menerangkan, kedua ayat tersebut sama-sama memuji membelanjakan harta, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan. Menurut dia, dalam banyak hadits dan ayat-ayat Alquran diterangkan tentang keburukan riya, yakni beramal untuk diperlihatkan kepada orang lain. Perbuatan itu dikatakan sebagai perbuatan syirik yang dapat menghilangkan pahala. "Bahkan, riya itu mengakibatkan dosa," katanya.
Karena itu, pertama-tama hendaknya dipahami bahwa memperlihatkan amalan kepada orang lain merupakan masalah tersendiri karena amalan yang dilakukan dengan terang-terangan itu belum tentu riya. Riya, menurut Syekh Maulana, adalah melakukan perbuatan untuk menunjukkan kebesaran, kemasyhuran, dan kehebatan dirinya agar dihormati dan dimuliakan manusia.
"Jika suatu perbuatan dikerjakan untuk mencari ridha Allah, sedangkan keridhaan Allah SWT itu terletak dalam beramal secara terang-terangan, maka perbuatan yang demikian itu tidak dapat dikatakan riya," katanya.
Untuk itu, menurut Syekh Maulana, setiap beramal khususnya sedekah lebih utama jika dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak timbul riya, sedangkan si penerima juga selamat dari kehinaan dan penderitaan hati. Keutamaan lainnya adalah meskipun pada waktu bersedekah secara terang-terangan tidak timbul riya, dikhawatirkan akan timbul kesombongan jika kedermawanannya itu mulai dikenal oleh orang banyak.
Di samping itu, Syekh Maulana menambahkan, jika seseorang sudah terkenal sebagai orang yang dermawan, ia sendiri akan menjadi susah karena banyak orang yang meminta-minta kepadanya. Jika ia terkenal sebagai orang kaya, akan timbul beberapa kerugian dunia antara lain membayar pajak kepada pemerintah, menjadi incaran pencuri, dan dimusuhi orang-orang yang dengki.