Kamis 18 Jun 2020 12:48 WIB

'Orang Kulit Putih Hutang Maaf kepada Orang Kulit Hitam'

Guardiola mendukung penuh kampanye black lives matter.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Sebagai aksi solidaritas terhadap kampanye Black Lives Matter, seluruh pemain dari Arsenal dan Manchester City berlutut sebelum melakoni laga lanjutan Liga Primer Inggris, Kamis (18/6).

Tidak hanya itu, keterangan nama pemain di belakang jersey tim pun telah diganti dengan tulisan Black Lives Matter.

Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan para pemain Sheffield United dan Aston Vila di laga perdana Liga Primer Inggris pasca penghentian sementara kompetisi akibat pandemi Covid-19.

Aksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap kampanye Black Lives Matter sekaligus sebagai bentuk perlawanan terhadap rasialisme dan diskriminasi perlakuan berdasarkan ras, terutama di pentas sepak bola. 

Pelatih Manchester City, Josep 'Pep' Guardiola, pun angkat bicara mengenai aksi ini. Pelatih asal Spanyol itu mengutuk keras setiap tindakan diskriminasi berdasarkan ras.

Bahkan, Guardiola menyebut, seharusnya orang kulit putih meminta maaf dan malu atas perlakuan mereka terhadap orang kulit hitam.

Guardiola pun menyebut, masalah rasialisme bukan hanya terjadi di Amerika Serikat ataupun di Inggris, tapi terjadi di semua tempat.

''Orang kulit putih seharusnya meminta maaf atas apa yang telah kami lakukan kepada orang kulit hitam selama lebih dari 400 tahun. Saya merasa malu dengan apa yang telah dilakukan orang kulit putih kepada kulit hitam di seluruh penjuru dunia. Masalah ini bukan hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi juga di berbagai belahan penjuru dunia,'' kata Guardiola seperti dikutip ESPN, Kamis (18/6).

Kampanye Black Lives Matter mulai menggema setelah warga afro amerika, George Floyd, meninggal dunia akibat tindakan brutal polisi kulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat, akhir bulan lalu.

Aksi solidaritas untuk menuntut keadilan atas terbunuhnya Floyd pun berkembang luas menjadi isu soal tuntutan kesetaraan perlakuan terhadap warga kulit hitam dan penolakan rasialisme dan diskriminasi berdasarkan ras.

Kampanye ini kemudian meluas ke sejumlah negara Eropa dan di berbagai bidang, termasuk olahraga dan dunia sepak bola.

''Mungkin buat generasi kami, sudah terlambat, tapi untuk generasi mendatang, hal ini penting agar mereka bisa mengerti satu-satunya ras adalah kita sendiri, umat manusia, tidak peduli warna kulit atau asal kalian,'' tutur mantan pelatih Barcelona tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement