Kamis 18 Jun 2020 13:48 WIB

Pangeran Charles Kehilangan Indra Perasa Saat Kena Covid-19

Pangeran Charles mengaku kehilangan indra pengecap dan penciuman.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Pangeran Charles mengaku kehilangan indra pengecap dan penciuman saat terkena Covid-19 (Foto: Pangeran Charles)
Foto: EPA
Pangeran Charles mengaku kehilangan indra pengecap dan penciuman saat terkena Covid-19 (Foto: Pangeran Charles)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Charles membuka diri tentang pemulihannya dari Covid-19. Ia mengaku sempat kehilangan indra perasa dan indra penciumannya.

Beberapa waktu lalu, Charles (71 tahun) berbicara tentang tertular virus pernapasan selama kunjungan ke Rumah Sakit Kerajaan Gloucestershire dengan Camilla, Duchess of Cornwall. Ia mengungkapkan dalam percakapan dengan seorang perawat kesehatan bahwa ia masih belum pulih dari kehilangan indra pengecap (rasa) juga indra penciuman (bau).

Baca Juga

"Dia (Pangeran Charles) memang berbicara tentang pengalaman pribadinya, berbicara tentang kehilangan bau dan rasa," kata asisten kesehatan Jeff Wall seperti dilansir dari laman People, Kamis (18/6).

Kehilangan rasa dan bau tampaknya merupakan tanda awal COVID-19 dan merupakan gejala umum di antara pasien di Korea Selatan, Cina dan Italia. Hal ini diungkapkan ENT UK, sebuah organisasi dokter telinga, hidung dan tenggorokan di Inggris.

Charles terpapar COVID-19 , yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang di Inggris, pada bulan Maret, meskipun ia mengatakan pada saat itu bahwa ia memiliki gejala ringan. Segera setelah diagnosanya, ia menyendiri selama tujuh hari di rumahnya di Skotlandia, sementara Camilla, 72, tinggal di bagian lain dari properti itu.

Pasangan ini baru-baru ini melakukan perjalanan ke selatan dari rumah mereka, Birkhall, di Dataran Tinggi Skotlandia, di mana mereka telah mengisolasi sejak pertengahan Maret. Kunjungan rumah sakit hari Selasa adalah cara bagi Charles dan Camilla untuk menyampaikan terima kasih kepada pekerja.

Pasangan ini menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk bertemu sekitar 20 petugas kesehatan di halaman rumah sakit. Mereka berdiri terpisah enam kaki dari staf dan menahan diri dari berjabatan tangan sebagai bagian dari pedoman jarak sosial pemerintah Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement