Kamis 18 Jun 2020 14:03 WIB

Norwegia-China Sepakat Virus Covid-19 Bukan dari Ikan Salmon

Sumber virus Covid-19 yang ditemukan di pasar makanan Beijing bukan dari salmon.

Sumber virus Covid-19 yang ditemukan di pasar makanan Beijing bukan dari salmon (Foto: ilustrasi ikan salmon)
Foto: flickr
Sumber virus Covid-19 yang ditemukan di pasar makanan Beijing bukan dari salmon (Foto: ilustrasi ikan salmon)

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Otoritas China dan Norwegia telah menyimpulkan bahwa ikan salmon Norwegia yang dieksor ke China bukan sumber dari virus Covid-19 yang ditemukan di papan talenan di pasar makanan Beijing. Hal itu disampaikan Menteri Perikanan dan Makanan Laut Norwegia, Odd Emil Ingebrigtsen, pada Rabu (17/6).

Melansir reuters, Kamis (18/6), pejabat China dan Norwegia sebelumnya melakukan pertemuan pada Selasa (16/6). Kedua negara telah menyimpulkan bahwa sumber wabah virus Covid-19 bukan berasal dari ikan dari negara Nordik.

Baca Juga

"Kami dapat menghapus ketidakpastian dan penghentian ekspor salmon ke China," katanya dalam konferensi video dengan wartawan.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pakar di China menyangsikan ikan salmon sebagai pembawa virus. Hal ini menyebabkan orang-orang di Pasar Induk Xinfadi dan sekitarnya terinfeksi Covid-19.

Peneliti senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) Zeng Guang, Ahad (14/6), mengatakan bahwa berdasarkan analisis awal atas dua kasus terdahulu menyebutkan virus corona yang baru saja merebak berbeda dengan salah satu temuan di China. Data awal mengarah pada satu varietas yang bermutasi dari Eropa, demikian dilaporkan China Daily.

Kepala Epidemiolog CCDC Wu Zunyou sebelumnya mengatakan bahwa habitat alami ikan tidak akan tertular virus Corona. Namun ikan tersebut bisa tertular dari para pekerja penangkapan atau pengiriman.

Menurut laman laman berita Jiemian.com, China mengimpor 80.000 ribu ton salmon dingin dan beku setiap tahun dari Chile, Norwegia, Kepulauan Faeroe, Australia, dan Kanada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement