REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Usai kalah di partai final Coppa Italia melawan Napoli, pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengatakan timnya tidak memiliki masalah teknis dalam segi permainan. Namun, ia mengakui Juve tak punya sosok pemain depan yang klinis.
"Ada kekecewaan dari klub, pemain, dan penggemar. Tetapi pada saat ini kami tak bisa berbuat lebih banyak, karena kami kurang tajam," ujar Sarri kepada RAI Sport dikutip Football Italia, Kamis (18/6).
Dalam dua partai terakhir sejak pertandingan sepak bola di Italia kembali digelar, pasacapandemi virus corona, Juventus dinilai tampil biasa saja. Bahkan, juara bertahan Serie A Italia itu tidak mampu mencetak satu gol pun.
Pada laga semifinal kontra AC Milan, Juve bermain imbang tanpa gol, meski i Rossoneri harus tampil dengan 10 orang usai Ante Rebic diusir wasit. Sementara di partai final, Juve harus susah payah mengatasi Napoli di Stadion Olimpico, Kamis (18/6) dini hari WIB. Sebelum menyerah 2-4 melalui adu penalti.
"Kami kehilangan beberapa pemain dan harus membuat beberapa pilihan berbeda dari biasanya. Kami menjaga bola dengan baik, tetapi tidak memiliki ketajaman untuk mengubahnya menjadi peluang mencetak gol yang berbahaya," sambung Sarri.
Lebih lanjut, eks pelatih Chelsea dan Napoli itu mengaku Juve saat ini memiliki masalah pada penyelesaian akhir. Meski bermaterikan pemain sekelas Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala, namun klub asal utara Italia nyatanya masih saja kesulitan merobek gawang lawan.
Dengan berakhirnya turnamen Coppa Italia, maka Serie A Italia akan kembali digelar pada akhir pekan ini setelah tiga bulan ditangguhkan sejak Maret akibat pandemi virus corona. Nantinya, Juventus akan menghadapi Bologna pada 22 Juni, sedangkan Napoli berjumpa dengan Hellas Verona sehari berikutnya.