Kamis 18 Jun 2020 14:40 WIB

Insentif Petugas Medis yang Tangani Covid-19 Segera Cair

RSUD Depati Hamzah saat ini menggunakan tarif insentif di bawah tarif DKI Jakarta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tampilan depan gedung RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang.
Foto: Dok
Tampilan depan gedung RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Direktur RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Muhammad Fauzan mengatakan, pencairan insentif petugas Covid-19 di rumah sakit dilakukan dalam waktu dekat. "Insentif mereka belum dicairkan selama tiga bulan ini karena awalnya kita belum ada dasar menghitung pola tarif insentif untuk petugas Covid-19," kata Fauzan di Kota Pangkalpinang, Kamis (18/6).

Dia mengatakan, saat ini RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang menggunakan pola tarif insentif di bawah tarif DKI Jakarta untuk seluruh petugas. Namun, kata dia, setelah 27 April 2020 keluar SK Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang sudah mengatur besarnya insentif untuk petugas Covid-19 yang terdiri dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, serta tenaga kesehatan lainnya.

"Akhirnya setelah melakukan kajian bersama Badan Keuangan Daerah dan rapat bersama perwalian petugas Covid-19, kita putuskan untuk mengubah usulan awal. Jadi uang yang sudah disiapkan oleh pemerintah kota, pekan ini insya Allah sudah bisa dicairkan mengikuti pola pembayaran insentif dari Kementerian yang jumlahnya lebih besar dari usulan awal," kata Fauzan.

Dia mengatakan, pihak manajemen RSUD Depati Hamzah sangat memikirkan keselamatan serta kesejahteraan petugas Covid-19 di lingkungannya. "Selain meningkatkan insentifnya, kami juga mempersiapkan alat pelindung diri lengkap sesuai zona yg sudah di tetapkan, selain itu juga makanan tambahan, seperti susu telur madu serta makanan dan suplemen untuk petugas," ujar Fauzan.

Sebagai rumah sakit yang ditunjuk oleh Kemenkes sebagai 132 rumah sakit rujukan penyakit infeksi darurat bersama RSUD Marsidi Judono di Belitung, Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang juga sangat serius dan sepenuhnya mendukung kebutuhan untuk memutuskan rantai penularan Covid-19 ini.

"Selain perbaikan anggaran untuk kesehatan, RSUD Depati Hamzah dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan ruangan isolasi bertekanan negatif, laboratorium dengan 'bio safety" level dua, serta kamar operasi khusus pasien dengan Covid-19 yang walaupun wabah ini selesai, semua ruangan ini tetap akan terpakai untuk penyakit infeksi menular lainnya," kata Fauzan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement