REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dadang Kurnia, Antara
Pemkot Surabaya mempertanyakan data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang sering meleset dan sering tidak sinkron dengan data Gugus Tugas Surabaya. Menurut Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita tingkat ketidaksinkronan data tersebut bahkan sampai di atas 50 persen.
Febria mencontohkan beberapa waktu lalu, pihaknya mendapat data dari Gugus Tugas Provinsi Jatim ada warga terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Sidosermo, Surabaya. Namun, setelah dicek petugas Puskesmas di lapangan, ternyata sudah tiga bulan orang tersebut tak tinggal di alamat itu dan tinggal di luar Kota Surabaya.
“Akhirnya kita protes dan dikembalikan ke daerahnya dan itu terjadi banyak. Akhirnya setelah kita argumen ya diterima. Sehingga provinsi mengakui yang data kita akhirnya,” ujar Febria di Surabaya, Kamis (18/6).