Kamis 18 Jun 2020 16:33 WIB

Erick Ungkap Peran Satgas BUMN Tangani Covid-19

Penguatan sektor kesehatan mampu menekan tingginya impor alat kesehatan dan obat

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan di balik kesigapan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah dalam penanganan penyebaran virus corona.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan di balik kesigapan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah dalam penanganan penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan di balik kesigapan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah dalam penanganan penyebaran virus corona. Erick menyampaikan, sebelum pandemi Covid-19 merebak, dia sudah mencanangkan untuk membangun ketahanan kesehatan yang digawangi BUMN-BUMN farmasi serta melibatkan rumah sakit (RS) BUMN.

Erick bahkan telah membentuk tim kecil untuk mengkonsolidasikan RS-RS milik BUMN dengan BUMN farmasi. Erick berharap penguatan sektor kesehatan mampu menekan tingginya ketergantungan impor alat-alat kesehatan hingga obat dari luar negeri yang mencapai 90 persen.

Baca Juga

"Khusus Covid, kita sejak awal kebetulan punya visi negara sebesar Indonesia harus ada ketahanan kesehatan, energi, dan pangan. Tim ini ketika kita bentuk awalnya untuk konsolidasi RS karena waktu itu ngapain Pertamina yang fokus minyak urusi RS. Tim ini yang kita metamorfosakan untuk satgas (Covid-19)," ujar Erick, Kamis (18/6).

Erick menyebut penanganan Covid-19 dan dampak ekonomi tidak dapat dipisahkan. Hal ini berbeda dengan krisis yang menimpa bangsa Indonesia sebelumnya yang mana sektor perekonomian terlebih dahulu yang terpukul. Untuk pandemi Covid-19, kata Erick, baik kesehatan, kemanusiaan, dan ekonomi sama-sama mengalami pukulan telak secara bersamaan.

"Kalau krisis sebelum-sebelumnyanya itu ekonomi dulu, kalau (Covid-19) ini benar-benar berhenti. Kalau ibarat naik kapal, ketika di tengah laut berhenti, waktu mau jalan lagi itu perlu tenaga dan bensin. Ini yang kita hadapi saat ini," ucap Erick.

Erick menyampaikan Kementerian BUMN memiliki tim yang solid dan profesional dalam menghadapi pandemi corona dengan target yang jelas. Sebagai seorang menteri, Erick berusaha menunjukan jiwa kepemimpinannya dengan tetap bekerja di kantor selama pandemi.

"Memang melelahkan, saya sejak Covid sampai sekarang alhamdulillah diberikan kesehatan, saya masuk kantor terus, karena yang namanya kepemimpinan harus hadir di saat-saat seperti ini. Ada bagian yang para menteri tidak mungkin tinggalkan pekerjaan seperti saat ini," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement