REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat lima garis besar dalam gaya hidup halal ala Rasulullah SAW. Gaya hidup ini belakangan disebut sebagai halal life style.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin Makassar, Veni Hadju, membagikan tips bagaimana menjalani hidup sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Veni menyebutkan yang pertama, menjaga mental dan pola pikir. Caranya di antaranya ialah berbaik sangka pada Allah dan manusia, mengawali dan mengakhiri aktivitas dengan doa, menjauhkan diri dari sifat iri dan dengki.
Kedua, memenuhi kesehatan spiritual melalui menjaga shalat, tadarus Alquran, mengerjakan amalan sunnah, dan infak.
"Ketiga itu pola makan dan minum diatur hanya konsumsi yang halal dan baik saja, jangan mengonsumsi yang membahayakan tubuh," kata Veni dalam seminar virtual bertema New Normal and Global Halal Life Style yang diadakan Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) pada Rabu (17/6).
Veni menjelaskan gaya hidup halal keempat yaitu menjaga pola tidur. Dalam ajaran Rasulullah SAW, Muslim diminta tak lagi beraktivitas atau tidur setelah menunaikan sholat Isya.
Ternyata dari hasil penelusuran Veni, ditemukan bahwa diantara pukul 10.00-02.00 terjadi pembentukan hormon utama yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hormon ini sulit terbentuk jika begadang atau tidur lebih dari pukul 10 malam.
Terakhir, Muslim patut menjaga kebersihan. Diantaranya mencukur bulu kemaluan dan ketiak, khitan, jaga kebersihan mulut dan gigi, motong kuku dan kalau bisa selalu dalam keadaan berwudhu.
Veni mengungkap bahwa gaya hidup halal ini sebenarnya ditiru non-Muslim. Hanya saja mereka menjalaninya sekadar untuk memenuhi tuntutan hidup sehat.
Tetapi bagi Muslim, halal life style tak hanya untuk dunia saja tapi untuk akhirat. Di dunia barat mereka untuk sehat dunia saja makanya konsumsi babi berkurang. “”Halal life style itu ikuti pola hidup Nabi Muhammad SAW terdiri dari pola pikir, spiritual, makan minum, kebersihan, pola tidur," tutur Veni.