REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semenjak industri penerbangan dan pariwisata terdampak pandemi Covid-19, banyak perjalanan dalam negeri dan internasional terpaksa dihentikan. Kondisi itu memaksa para calon penumpang pesawat harus lebih bersabar mengurus refund tiket yang terlanjur dibeli.
"Sabar saja dulu. Jangan lupa proses refund ini membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan bahkan lebih," kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman dalam diskusi virtual, Kamis (18/6).
Gerry meminta calon penumpang yang pada akhirnya batal terbang karena pandemi juga harus memahami kondisi maskapai dan online travel agent (OTA). OTA dan maskapai juga akan mengupayakan refund tiket meski saat ini kebijakannya bukan mengembalikan tunai tapi menggunakan voucher dan deposit.
Dia menyarankan calon penumpang bisa secara periodik menanyakan kelanjutan proses refund tiket mulai dari sebulan, dua bulan, hingga tiga bulan. "Costumer sabar, tanya baik-baik jangan ekspektasi dikembalikan secara tunai. Yang penting diproses," kata Gerry.
Gerry juga menyarankan maskapai dapat membuka diri menjelaskan masalah dan tantangan proses refund tiket calon penumpangnya. Hal itu dapat meredam rasa penasaran calon penumpang. Sebab, OTA juga sulit kalau maskapai juga tidak menjelaskan kepada konsumen.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno memastikan OTA dan maskapai memproses refund tiket calon penumpang. Hanya saja memang membutuhkan waktu.
Terlebih menurut Pauline, setiap maskapai baik nasional atau internasional memiliki mekanisme kebijakan refund masing-masing setelah terdampak pandemi. Ia juga mengimbau maskapai juga memberikan informasi yang sesuai kepada OTA dan calon penumpang.
"Maskapai bilang ke costumer sudah, tapi sudah apa? Verifikasi atau baru dilihat atau apa? Sementara OTA belum terima apa-apa," ujar Pauline.
Pauline mengharapkan, saat pandemi Covid-19 berakhir, calon penumpang tidak membatalkan pemesanan tiket. Voucher atau deposit yang diterapkan maskapai diharapkan membuat industri pariwisata dan penerbangan kembali pulih.