REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR - Kepala Kolonel India Santosh Babu menjadi salah satu korban meninggal dalam bentrokan dengan pasukan Cina Senin lalu. Berdasarkan hasil autopsi, kolonel memiliki tanda luka benda tumpul di kepalanya. Sementara dua prajurit yang bersama dengannya meninggal karena tenggelam di Lembah Galwan.
Laporan awal yang dirilis oleh rumah sakit SNM di Leh, tempat autopsi dilakukan pada Rabu (17/6) waktu setempat mengatakan, kolonel meninggal akibat benda tumpul di kepalanya. Sementara untuk autopsi 17 prajurit lainnya masih dilakukan hingga larut malam dan laporannya belum dirilis.
Menurut sebuah sumber, empat tentara dengan luka parah tengah menjalani perawatan di rumah sakit yang sama. "Sebanyak 20 tentara lain yang terluka dalam bentrokan di Galwan juga dirawat di rumah sakit Angkatan Darat," ujar seorang pejabat senior kepada IndiaTimes, Kamis.
Salah satu pejabat lain mengatakan, beberapa tentara meninggal karenan luka ringan. Mereka meninggal karena tidak mendapatkan bantuan tepat waktu. "Beberapa dari mereka memiliki tanda di leher juga. Tenggelam adalah penyebab kematian dalam beberapa kasus," katanya.
Menurut pejabat anonim itu, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena beberapa tentara mengalami cedera serius.
Setelah meletakkan karangan bunga, Angkatan Darat mengirimkan jenazah kolonel Babu dan dua lainnya ke tempat asal mereka. Sementara itu, pergerakan pasukan di jalan raya Srinagar-Sonamarg-Leh berlanjut pada Rabu. Namun pihak berwenang tidak mengizinkan wartawan untuk menyeberang Sonamarg di Kashmir.
Pada Senin (15/6) petang, terjadi baku pukul massal di tepian tebing. Pasukan India kala itu disebut berupaya mendorong pasukan Cina keluar dari wilayah yang diklaim.
Pasukan Cina enggan mundur dan mulai menyerang pasukan India dengan batu yang dibungkus kawat berduri serta kayu-kayu yang ditancapi paku. Banyak pasukan India jatuh dan tercebur di sungai yang dingin dan mengalir deras. Dari 20 prajurit yang meninggal, 17 diperkirakan meninggal sebab terjatuh.
Prajurit India juga membalas serangan ke pos China. Sebanyak 50-55 pasukan Cina disebut terluka cukup serius akibat serangan tersebut. Kendati demikian, militer Cina tak melansir jumlah korban dari pihak China.
Saling serang itu terjadi sampai lewat tengah malam. Tak satu pun tembakan senjata api dilepaskan kedua pihak yang akhirnya menarik diri. Hal itu seturut perjanjian India-Cina pada 1996 yang melarang penggunaan senjata api dan bahan peledak di wilayah yang disengketakan itu.