REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di Korea Selatan (Korsel) mencapai yang tertinggi dalam tiga pekan terakhir pada Kamis (18/6). Dilaporkan terdapat 59 kasus terbaru selama 24 jam terakhir sejak 28 Mei lalu.
Kantor berita Korsel, Yonhap Agency melaporkan 51 kasus Covid-19 terbaru di Korsel merupakan penularan lokal dan sebagian besar berada di Ibu Kota Seoul. Dengan demikian, jumlah keseluruhan kasus infeksi virus corona jenis baru adalah 12.257.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Korsel adalah 280. Sementara, 10.800 pasien telah dinyatakan pulih.
Sejak 3 Januari lalu, sebanyak 1,14 juta tes Covid-19 telah dilakukan. Pejabat kesehatan Korsel mengatakan sangat penting untuk menyertakan infeksi kluster sporadis, sebagai upaya meminimalisir dampak wabah jika kembali menyebar luas.
Sejak Desember 2019, virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global.
Berdasarkan data Worldometers hingga Kamis (18/6) terdapat 8.406.660 kasus Covid-19 dan 451.429 kematian di seluruh dunia. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh adalah 4.417.386 orang.
Bagi banyak orang, Covid-19 dapat hanya menimbulkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Tetapi, sebagian lainnya, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang telah ada sebelumnya, infeksi virus dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia, bahkan kematian.