Kamis 18 Jun 2020 20:10 WIB

Ketika Rasulullah SAW tak Berpaling Dibujuk Tinggalkan Islam

Rasulullah SAW tetap memegang teguh Islam meski dibujuk kafir Quraisy.

Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW tetap memegang teguh Islam meski dibujuk kafir Quraisy. Ilustrasi kaligrafi Muhammad SAW
Foto: Wikipedia
Rasulullah SAW tetap memegang teguh Islam meski dibujuk kafir Quraisy. Ilustrasi kaligrafi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, Berjuang membela kebenaran harus kebal terhadap segala rayuan, baik harta, jabatan, atau iming-iming lainnya. Risikonya memang berat, bisa dijauhi dan bahkan dimusuhi oleh teman, saudara, tetangga, atau siapa pun. Tetapi itulah yang namanya perjuangan. Dan, tanpa ada yang berjuang, kehidupan ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang rusak.

Sejarawan Islam, Ibnu Ishaq, menuturkan suatu hari Utbah bin Rabi'ah, salah seorang pemuka Quraisy, berada di tengah-tengah sekumpulan kaumnya. Pada waktu yang sama, Rasulullah SAW sedang duduk di Masjidil Haram sendirian.

Baca Juga

Utbah berkata, ''Wahai orang-orang Quraisy, bagaimana jika kuhampiri Muhammad, berembuk dengannya dan kutawarkan satu-dua hal? Siapa tahu dia mau menerima sebagian di antaranya, lalu kita berikan kepadanya yang dia inginkan dan dia tak mengganggu kita lagi?'' ''Bagus itu wahai Utbah. Hampirilah dan ajaklah dia berembuk,'' ujar mereka.

Maka, Utbah pun menghampiri Rasulullah SAW. Katanya, ''Wahai anak saudaraku, engkau termasuk golongan kami. Dari segi keluarga dan keturunan, aku juga tahu kedudukanmu. Engkau telah membawa satu urusan yang besar kepada kaummu, yang dengan urusan itu engkau memecah belah persatuan mereka, memupuskan harapan mereka, mencela sesembahan mereka, dan mengingkari golongan leluhur mereka. Sekarang dengarkanlah, aku akan menawarkan beberapa hal kepadamu dan engkau bisa memeriksanya, siapa tahu engkau mau menerima sebagian di antaranya.'' Rasulullah SAW mengatakan, ''Katakanlah Utbah, biar kudengarkan.''