REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain AS Roma akan mengenakan lencana "Black Lives Matter" di kaus mereka untuk sisa berlangsungnya musim 2019/2020 yang akan dilanjutkan pada akhir pekan ini, demikian diumumkan pihak klub pada Kamis (18/6).
"Kami merasa ini waktu yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan penting kepada jutaan penonton televisi di seluruh dunia," kata kepala strategi Roma Paul Rogers, seperti dikutip dari laman resmi klub.
"Tidak bersikap rasis kini tidak cukup. Kami harus menjadi antirasis," tuturnya menyinggung aksi protes global di seluruh dunia yang dipicu tewasnya George Floyd.
Sepak bola Italia kerap diganggu masalah-masalah rasialisme, di mana pemain-pemain asal Afrika sering menjadi target pelecehan.
Pemain Fiorentina asal Brazil Dalbert, penyerang Inter Milan Romelu Lukaku, dan pemain AC Milan Franck Kessie telah mendapat pelecehan berupa suara-suara kera pada musim ini. Blaise Matuidi, Kalidou Koulibaly, dan Moise Kean juga menjadi korban pelecehan rasial musim lalu.
Pada September, Roma menskors seorang pemain untuk seumur hidup dan menginformasikan kasus pelecehan rasial kepada polisi yang ditujukan kepada pemain asal Brasil Juan Jesus. Pada Oktober, mereka mengeluarkan pernyataan meminta maaf setelah penggemar mereka melakukan pelecehan rasial terhadap gelandang Sampdoria Ronaldo Vieira.
Giallorossi akan kembali bermain setelah kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19 selama tiga bulan, dengan menghadapi Sampdoria di Stadion Olimpico Rabu (24/6) mendatang.
Para pemain akan mengenakan lencana berbentuk dua tangan yang saling menggenggam, satu tangan berwarna hitam dan satu lagi putih, dengan tulisan "Black Lives Matter" dan Assieme (bersatu dalam bahasa Italia) selama 12 pertandingan di Liga Italia.
Klub itu, yang kini menghuni peringkat kelima di klasemen dan berjuang untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan, kemudian akan melakukan lelang kaus-kaus yang telah dipakai untuk mengumpulkan dana bagi badan-badan anti rasis di Italia.