REPUBLIKA.CO.ID, WATFORD --Juara dunia tinju kelas berat Tyson Fury, menanggapi pidato yang dilakukan Anthony Joshua dalam protes Black Lives Matter di Watford.
Joshua memegang gelar juara dunia WBA, IBF, IBO, dan WBO, mendapat kecaman dari banyak penggemarnya, akibat dari beberapa kalimat dalam pidatonya.
''Tunjukan pada mereka betapa menyakitkannya (rasialisme). Jangan menghabiskan uang dan ekonomi kalian di toko-toko mereka (kulit putih), dan berinvestasi dalam bisnis milik kulit hitam,'' kata Joshua dalam pidatonya, dikutip dari Boxingscene, Kamis (18/6).
Akibat pidatonya itu, Joshua juga diserang karena dianggap melakukan tindakan rasis. Promotor Joshua, Eddie Hearn, kemudian menjelaskan kalau apa yang dibicarakan bintang asal Inggris itu hanya sebatas membacakan pidato yang ditulis orang lain.
Ia mengatakan, selain hanya membaca pidato yang bukan miliknya, video aksinya yang beredar itu sengaja diedit untuk membuat apa yang dikatakan Joshua seolah-olah di luar konteks.
Sementara Fury, mengaku dia akan disalib jika membuat pernyataan tersebut di tempat umum. Oleh karena itu, ia mengatakan, jika saat itu ada di Watford, akan menghentikan pidato Joshua.
''Masalahnya dengan Joshua, dia selalu membuat Eddie berbicara untuknya dan Eddie melakukan semua hal di media dan dia hanya membacakan selembar kertas,'' kata Fury.
Padahal, jika melihat apa yang dilakukan Joshua, Eddie tak bersamanya selama lockdown akibat pandemi corona. Oleh karena itu, ia menilai apa yang ditulis dalam pidato Joshua sudah direncanakan.
Namun, Fury seolah merasa iri dengan Joshua yang tidak mendapatkan hukuman akibat omongan yang mengarah ke rasialisme.
Apalagi, dirinya juga seorang korban rasialisme sebagai orang Gipsy. Oleh karena itu Fury sangat membenci rasialisme dalam bentuk apapun.
''Aku bukan orang yang peduli dengan warna kulit seseorang atau apa latar belakang mereka atau apapun. Karena bagi saya semua orang sama,'' tegas dia.