REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- RSUD Ciamis kembali membuka pelayanan di lantai 2 Gedung Mawar dan poli-poli terkait pada Kamis (18/6). Layanan di lantai 2 Gedung Mawat itu kembali beroperasi setelah sebelumnya sempat ditutup lantaran terdapat pasien Covid-19.
Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Ciamis, Bayu Yudiawan mengatakan, hasil tes swab kepada seluruh karyawan RSUD Ciamis yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif telah keluar. Seluruh karyawan dinyatakan negatif.
"Dari hasil SWAB yang keluar hari ini peserta terdiri dari tenaga kesehatan RSUD Ciamis, pedagang dan Pengunjung pasar cikawung lakbok, jemaah gereja, dan kontak erat kasus terkonfirmasi dengan jumlah total sebanyak 334 orang, negatif semuanya," kata dia, melalui siaran pers, Kamis.
Sebelumnnya, lantai 2 Gedung Mawar RSUD Ciamis sempat ditutup sementara karena adanya pasien terkonfirmasi positif yang meninggal di RSUD Ciamis pada Jumat (12/6). Sebanyak 64 karyawan RSUD Ciamis juga diisolasi, sebagian diisolasi di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri.
Direktur RSUD Ciamis, Rizali Sofyan menjelaskan, kejadian itu berawal dari ditemukannya satu pasien positif Covid-19. Pasien itu baru diketahui positif setelah sekira delapan hari dirawat di ruang rawat inap RSUD Ciamis.
"Pasien baru diketahui positif setelah delapan hari dirawat," kata dia ketika dihubungi Republika, Ahad (14/6).
Ia menjelaskan, kronologi awalnya bermula ketika kondisi pasien tak kunjung membaik setelah dirawat beberapa hari. Pihak rumah sakit berencana merujuk pasien itu ke rumah sakit lainnya. Namun, rumah sakit rujukan yang dituju meminta pasien menjalani uji cepat (rapid test) Covid-19 terlebih dahulu.
Ketika dites, hasilnya pasien dinyatakan reaktif dan langsung dipindah ke ruang isolasi. Selanjutnya, setelah dilakukan tes swab, pasien itu dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Rizali, pasien itu sebelumnya dirawat di ruang mawar, tempat perawatan penyakit syaraf. Setalah dua hari dirawat di ruang isolasi, pasien meninggal pada Jumat (12/6).
Ketika pasien meninggal dunia, pihak rumah sakit langsung menelusuri semua orang yang kontak dengan pasien dan langsung dilakukan tes swab. Sedikitnya, terdapat 64 karyawan yang terdiri dari dokter, perawat, dan petugas lainnya, yang kontak dengan pasien, harus diisolasi.