REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, hanya ada dua kabupaten yang tidak ada kasus positif Covid-19 sampai Kamis (18/6). Kedua kabupaten tersebut yakni Mesuji dan Lampung Timur. Dua kabupaten tersebut bersiap melakukan new normal dan juga sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan.
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Kamis (18/6), jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 3.344 orang, selesain dipantau 14 hari 3.231 orang, masih dipantau 105 orang, dan ODP meninggal dunia 8 orang.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 146 orang, sudah sembuh/pulang 110 orang, masih dirawat/diisolasi di rumah sakit pemerintah dan rujukan 9 orang, PDP meninggal dunia 27 orang. Sedangkan pasien positif Covid-19 di Lampung berjumlah 171 orang (ada penambahan sehari sebelumnya sebanyak 2 orang), pasien yang masih dirawat/diisolasi di rumah sakit 41 orang, sudah sembuh 118 orang (ada penambahan 1 orang pasien sembuh). Sementara pasien positif yang meninggal dunia 12 orang.
Kepala Dinkes Provinsi Lampung dr Reihana membenarkan dua kabupaten di Lampung masih nol kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua kabupaten yang berstatus zona hijau tersebut yakni Kabupaten Mesuji dan Lampung Timur. “Kedua kabupaten tersebut, sedang dilakukan persiapan penerapan new normal,” kata Reihana.
Sampai saat ini, dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung masih menempati peringkat pertama jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak yakni 78 orang, disusul Kabupaten Lampung Tengah 29 orang, Lampung Selatan 16 orang, Lampung Utara 10 orang, Pesawaran 8 orang, Waykanan 6 orang, Pesisir Barat 5, Kota Metro 5 orang, Lampung Barat 4, Tulangbawang Barat 4 orang, Tanggamus 2 orang, Pringsewu 1 orang, dan Tulangbawang 1 orang.
Dua kabupaten di Lampung, Mesuji dan Lampung Timur, akan mejadi daerah yang menerapkan belajar tatap muka di sekolah. Rekomendasi zona untuk daerah tersebut telah disampaikan Kemendikbud, seperti diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, bahwa daerah zona hijau diperbolehkan menggelar belajar tatap muka di sekolah.
Menteri Nadiem Makarim menyatakan, terdapat 85 daerah kabupaten/kota di Indonesia yang masuk zona hijau, artinya tidak ada kasus pasien positif Covid-19. Daerah zona hijau tersebut, diperbolehkan menggelar belajar secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.