Kamis 18 Jun 2020 23:19 WIB

Doni Resmikan Fasilitas Isolasi Penyakit Infeksi di Lamongan

Masyarakat Lamongan diimbau agar senantiasa menerapkan pola hidup yang sehat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Doni Monardo.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19 atau Gugus Tugas Nasional Doni Monardo meresmikan secara virtual fasilitas isolasi dan observasi terhadap penyakit infeksi, termasuk virus Corona yang saat ini menjadi pandemi di Indonesia. Fasilitas tersebut berlokasi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

Dalam sambutan peresmian, Doni menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mampu menyelesaikan fasilitas tersebut dalam kurun waktu lima pekan. “Saya mengharapkan Pemerintah Kabupaten Lamongan dapat mengelola fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya,” kata Doni melalui sambungan virtual dari Graha BNPB, Jakarta seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/6).

Lebih lanjut, Doni juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para tenaga medis yang membantu penanganan COVID-19 di daerah.  “Kami yakin bahwa profesionalisme kerja tenaga medis sangat membantu masyarakat lamongan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Doni mengajak dan mengimbau masyarakat Lamongan agar senantiasa menerapkan pola hidup yang sehat dan taat terhadap protokol kesehatan. Ia meminta warga Lamongan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan selalu menjaga keseimbangan, olah raga yang teratur, istirahat yang cukup, tidak boleh panik, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat.  "Lima poin tadi, saya sebut dengan 4 sehat 5 sempurna,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo menyampaikan bahwa fasilitas ini akan mempercepat penanganan dan penyembuhan virus corona untuk warga di Kabupaten Lamongan. 

"Pembangunan fasilitas isolasi dan observasi Lamongan memiliki nilai strategis, dan diharapkan akan memberi manfaat yang besar terhadap penanganan penyebaran Covid-19  di Kabupaten Lamongan," ujar John dalam peresmian melalui ruang digital pada Kamis (18/6). 

Pembangunan fasilitas isolasi dan observasi seluas 6.180 m² ini menjawab permintaan bupati setempat mengingat potensi kenaikan kasus di Kabupaten Lamongan. Fasilitas tersebut sangat membantu penanganan pasien Covid-19 di wilayah Jawa Timur, khususnya Kabupaten Lamongan. 

Fasilitas yang berada dekat dengan RSUD Dr. Soegiri, Kabupaten Lamongan ini memiliki beberapa bangunan, seperti bangunan screening, karantina, isolasi, satelit operasional, satelit bersih, tempat pembuangan sampah maupun fasilitas utilitas. Sedangkan bangunan pasien, fasilitas memiliki daya tampung 75 tempat tidur karantina, tujuh tempat tidur ruang isolasi dan beberapa bangunan pelengkap lain. 

Pembangunan fasilitas isolasi dan observasi ini menjawab kebutuhan penanganan pasien Covid-19 di wilayah Lamongan. Pada April 2020, Kabupaten Lamongan menjadi terbesar kedua dengan jumlah pasien positif terbesar di Provinsi Jawa Timur. Di sisi lain, kabupaten ini belum memiliki rumah sakit standar untuk penanganan Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement