Jumat 19 Jun 2020 06:32 WIB

Pemprov Jabar akan Terjunkan 96 Relawan Lacak Covid-19

Pelacakan kontak Covid-19 di Jabar bisa dilakukan dengan lebih efektif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia  di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu  pencegahan dan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu pencegahan dan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menerjunkan 96 orang relawan guna mengoptimalkan pelacakan kontak Covid-19. Menurut Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Dedi Mulyadi, mereka akan ditempatkan di 13 kabupaten kota yang sedang menerapkan PSBM.

Relawan sebanyak 96 relawan ini, akan mulai mendampingi kabupaten kota pada pekan depan. "Salah satu yang kita dorong, kita akan menerjunkan mulai minggu depan kurang lebih 96 relawan yang dikerjasamakan  dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Dedi, Kamis (18/6).

Kehadiran para relawan ini, menurut Dedi; sebagai upaya Pemprov Jabar dalam memfasilitasi kabupaten kota agar kian menekan penyebaran Covid-19. Pihaknya berharap, pelacakan kontak Covid-19 di Jabar bisa dilakukan dengan lebih efektif. 

Terlebih, kata Dedi, sebanyak 96 relawan ini sudah dibekali pengetahuan terkait tracing contact melalui pelatihan secara online.  "Mereka ini sudah melalui proses training atau pelatihan terkait dengan tracing kontak yang dilakukan secara online melalui Jhons Hopkins University," katanya.

Dedi mengaku, kehadiran 96 relawan didasari oleh keterbatasan sumber daya di Kabupaten Kota, baik itu terkait sumber daya manusia maupun anggaran dan keahlian dalam melakukan tracing contact. Sejauh ini, pelacakan kontak Covid-19 pada beberapa kabupaten kota cenderung mengandalkan sumber daya yang ada di Puskesmas. 

"Sementara di Puskemas sendri selain harus melakukan pelacakan kontak juga harus melayani pengobatan masyarakat sehari-hari," katanya. 

Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Jabar merasa perlu memfasilitasi kabupaten kota dengan menghadirkan 96 relawan agar pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di Jabar kian optimal. Pihaknya juga akan mendorong agar langkah PSBM diterapkan di 27 kabupaten/kota.

"Sehingga bisa lebih yakin bahwa orang-orang yang postif dan suspect maupun ODP, OTG dsn PDP tidak ikut beraktifitas ke Pasar ke perkantoran ataupun aktifitas kegiatan sosial lainnya," paparnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement