REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sejumlah bursa saham Eropa ditutup melemah pada Kamis (18/6). Padahal, beberapa hari sebelumnya, saham-saham tersebut telah membukukan keuntungan berturut-turut.
Saham-saham Prancis ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis setelah menikmati keuntungan selama dua hari beruntun. Indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris turun 0,75 persen atau 37,22 poin, menjadi 4.958,75 poin.
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC 40, 31 saham mengalami kerugian dan sembilan saham berhasil membukukan keuntungan.
Perusahaan manufaktur baja multinasional Arcelor Mittal SA menderita kerugian paling besar di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 5,75 persen. Diikuti oleh saham perusahaan real estat komersial Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE yang terpangkas 3,28 persen, serta perusahaan produsen ban Prancis Michelin turun 2,99 persen.
Kondisi serupa dialami bursa saham Inggris yang ditutup melemah setelah menguat dua hari berturut-turut. Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London melemah 0,47 persen atau 29,18 poin, menjadi menetap di 6.224,07 poin.
Taylor Wimpey, perusahaan pengembang perumahan berbasis di Inggris menjadi pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan. Harga sahamnya anjlok 5,96 persen. Diikuti oleh saham kelompok perusahaan manajemen aset alternatif global Intermediate Capital Group yang jatuh 5,67 persen, serta kelompok perusahaan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group turun 2,45 persen.
Indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,81 persen atau 100,61 poin, menjadi 12.281,53 poin. Indeks DAX 30 terangkat 0,54 persen atau 66,48 poin menjadi 12.382,14 poin pada Rabu (17/6), melanjutkan kenaikan tajam 3,39 persen atau 404,31 poin menjadi 12.315,66 poin pada Selasa (16/6).
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 18 saham menderita kerugian dan 12 saham lainnya berhasil mencatat keuntungan. Perusahaan penyedia teknologi internet dan jasa keuangan global Wirecard mengalami kerugian terbesar. Harga sahamnya terjun bebas 61,82 persen. Disusul oleh saham maskapai penerbangan Jerman Lufthansa yang kehilangan 4,01 persen.