Jumat 19 Jun 2020 14:31 WIB

Masjid Bersejarah New South Wales Australia akan Direnovasi

Masjid New South Wales mendapat bantuan dana dari otoritas Australia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid bersejarah di New South Wales, Australia.
Foto: ABC News
Masjid bersejarah di New South Wales, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY – Masjid tertua di New South Wales, Broken Hill, Australia, akan dipugar dengan dana lebih dari 100 ribu dolar. Pembaharuan akan tetap memastikan barang-barang bersejarah yang disimpan dilestarikan dengan baik. 

 

Baca Juga

Masjid Broken Hill dibangun pada 1887, ini merupakan satu-satunya masjid yang masih hidup dibangun penunggang unta di Australia. Bangunan itu menerima pekerjaan restorasi struktural besar tahun lalu. Ini berkat dana dari Pemerintah Negara Bagian dan Dewan Kota Broken Hill.

 

Pengurus Masjid Broken Hill, Bob Shamroze, mengatakan  pekerjaan perbaikan ini akan membuat perbedaan besar, terutama di ruang sholat masjid. "Saya tidak suka orang pergi ke sana untuk sementara waktu karena semuanya hancur. Apa yang saya takutkan adalah orang-orang (pergi) ke sana dan (terluka)," kata dia dilansir dari laman ABC, pada Jumat (19/6). 

 

Adapun Broken Hill Historical Society mengambil alih pengelolaan masjid pada 1967. Pada 1968 didedikasikan kembali sebagai tempat ibadah dengan mengunjungi para ulama dan dibuka sebagai museum.

 

Pemerintah Negara Bagian telah memberikan dana kepada Broken Hill Historical Society 102.564 dolar, untuk bekerja dengan dewan dan ahli museum guna membangun infrastruktur interpretatif, dan interaktif di masjid. Shamroze mengatakan, itu termasuk pelestarian Alquran, dokumen, foto, dan benda bersejarah lainnya yang disimpan di dalam masjid.

 

"Ada beberapa foto yang harus diletakkan di tempat yang tidak akan pudar. (Item) cukup tua dan perlu dirawat dengan baik, jauh dari debu dan cahaya," kata dia.

 

"Dan saya pikir akan jauh lebih mudah bagi orang untuk melihat (mereka) begitu mereka semua ditandai dan diberi nomor dan kita tahu apa yang kita dapatkan di sini," lanjut dia.

 

Di samping itu, Shamroze memiliki hubungan pribadi yang kuat dengan masjid Broken Hill. Tempat itu telah dikunjungi oleh ayahnya, Shamroze Khan, dan kakeknya, Fazulla Ziadulla. Mereka adalah pengemudi unta di daerah Broken Hill, sesuatu yang tidak diketahui Shamroze selama bertahun-tahun.  

 

"Saya hanya tahu (ayah saya) bekerja di tambang dan di trem, sampai saya melihat ke surat kabar di mana saya tahu dia (adalah) pedagang unta. Dia membawa banyak unta dari Port Augusta ke Broken Hill pada satu tahap dengan kereta," ujar dia. 

Shamroze mengatakan, dia ingin masjid sepenuhnya dipulihkan sebelum dia meninggal, sehingga generasi muda dapat menghargai arti pentingnya. 

 

Dia mengingikan para generasi muda mengetahui sejarah kota ini, dan pedalaman dengan pengemudi unta, yang telah dilakukan untuk negara ini. "Ini bangunan tua yang indah, dan kamu tidak akan pernah melihat yang lain seperti ini di desa," ucap Shamroze.

 

 

 

 

Sumber: https://www.abc.net.au/news/2020-06-13/broken-hill-outback-mosque-cameleer-restoration/12349802 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement