REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - China kembali menuduh pasukan India melanggar konsensus dan melanggar batas wilayah di Jammu dan Kashmir yang disengketakan.
"Pasukan garis depan India melanggar konsensus dan melintasi Garis Kontrol Aktual [LAC], dengan sengaja memprovokasi dan menyerang perwira dan tentara China, sehingga memicu konflik fisik yang sengit dan menyebabkan korban," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, Kamis.
Beijing sebelumnya menyalahkan tentara India karena memprovokasi bentrokan di daerah Ladakh timur di sepanjang LAC - perbatasan de facto negara-negara di wilayah yang disengketakan, pada Senin. Setidaknya 20 tentara India, termasuk seorang perwira, tewas dalam pertempuran itu.
"India tidak boleh salah menilai situasi saat ini atau meremehkan keinginan China untuk melindungi kedaulatan wilayahnya," tambah juru bicara itu.
Dalam panggilan telepon dengan rekan sejawatnya dari India pada Rabu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak New Delhi untuk menyelidiki insiden tersebut dan menahan pasukannya dari provokasi lebih lanjut.
Sengketa perbatasan
Pertempuran perbatasan antara China dan India dimulai pada 5 Mei di Lembah Galwan di Ladakh, disusul oleh bentrokan lain di lintasan Nakula, Provinsi Sikkim, India timur laut tiga hari kemudian.
Ini adalah pertama kalinya sejak 1975 China dan India terlibat dalam bentrokan militer yang fatal di sepanjang perbatasan kedua negara, meskipun ketegangan perbatasan sudah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade.
China mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.
https://www.aa.com.tr/id/dunia/china-pasukan-india-lintasi-perbatasan-langgar-konsensus/1882378