REPUBLIKA.CO.ID, TEGUCIPALGA -- Kondisi Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez membaik selama menjalani pengobatan di rumah sakit militer akibat pneumonia setelah ia terbukti positif virus corona, Kamis (18/6).
Namun, menurut salah satu dokter yang merawat, presiden Hernandez kemungkinan masih akan dirawat hingga satu pekan ke depan.
"Dapat saya sampaikan bahwa perkembangan presiden sejauh ini memuaskan. Ia tidak menunjukkan adanya gangguan paru-paru atau kondisi umum lainnya," kata spesialis penyakit dalam Cesar Carrasco saat konferensi pers dari rumah sakit.
Saat Hernandez melalui siaran televisi pada Selasa (16/6) mengumumkan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona, ia mengaku mengalami gejala ringan dan merasa lebih baik. Walaupun dokter menyarankan agar ia beristirahat, Hernandez mengatakan dirinya akan bekerja dari jarak jauh dan melalui para pembantunya.
"Kondisinya stabil dan tidak menunjukkan gejala gangguan pernapasan, namun ia selalu mengalami kelelahan selepas berjalan-jalan di sekitar ruangannya," kata Carrasco. Dokter tersebut menambahkan bahwa Hernandez kemungkinan masih akan dirawat selama lima atau enam hari lagi.
Kabar kesehatan menjadi pukulan terbaru bagi presiden berusia 51 tahun itu, yang sedang menghadapi tekanan di dalam negeri saat salah satu saudaranya terseret penyelidikan perdagangan narkoba di Amerika Serikat, kasus yang juga mengancam posisinya.
Negara Amerika Tengah tersebut telah memerintah sejumlah langkah pencegahan ketat dan mengonfirmasi 10.739 kasus Covid-19 dengan 343 kematian akibat penyakit itu, yang disebabkan oleh virus corona jenis baru. Namun, banyak warga Honduras tidak mematuhi aturan karantina wilayah dan angka tersebut bisa jadi berada di bawah jumlah sesungguhnya.