REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia tidak akan memasang harga tinggi pada tiket pesawat. Pemerintah sebelumnya sudah merestui maskapai untuk mematok hingga tarif batas atas (TBA).
“Kami masih monitor terus, nanti pun kalau naik tidak ‘gede-gede’ (tinggi) lah,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Jumat (19/6). Irfan mengatakan saat ini pihaknya belum memutuskan untuk menaikkan harga dan masih memantau dinamika yang terjadi di masyarakat.
Tidak dipungkiri, Ia menilai adanya kenaikan tarif bisa membantu kondisi keuangan maskapai yang saat ini mengalami masa paceklik akibat pandemi Covid-19. “Kita sementara masih dengan harga yang sama. Tentu kalau bisa naik membantu pendapatan kita, tapi kita masih monitor dinamika yang berkembang di masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan selama pandemi Covid-19 sudah mengandangkan 70 persen pesawat yang berpengaruh kepada penurunan pendapatan sebesar 90 persen.