Jumat 19 Jun 2020 18:15 WIB

Sumsel Berpotensi Mendung Saat Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung pada Ahad (21/6) siang.

Foto kombo proses terjadinya gerhana matahari cincin dilihat dari Batam, Kepulauan Riau, Rabu (26/12/2019). Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada Ahad (21/6) siang.
Foto: M N Kanwa/ANTARA FOTO
Foto kombo proses terjadinya gerhana matahari cincin dilihat dari Batam, Kepulauan Riau, Rabu (26/12/2019). Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada Ahad (21/6) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Fenomena Gerhana Matahari Cincin di Wilayah Sumatra Selatan pada Ahad (21/6) siang berpotensi terganggu cuaca mendung karena pertumbuhan awan masih cukup tinggi. Pertumbuhan awan tinggi didorong faktor musim pancaroba yang masih berlangsung di seluruh wilayah Sumsel.

"Kondisi atmosfer masih cukup lembap dalam dua hari ke depan dan diprakirakan belokan angin di wilayah Sumatra Selatan masih terjadi, maka pertumbuhan awan masih cukup tinggi," ujar Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, kepada Antara, Jumat.

Baca Juga

Sementara berdasarkan analisis BMKG, visibilitas Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Ahad di Sumatra Selatan dapat teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian jika cuaca cerah, dengan magnitudo gerhana antara 0,0009 di Kota Pagaralam hingga 0,054 di Kota Palembang. Secara umum, gerhana akan dimulai pukul 14.31 WIB lalu mencapai puncaknya pukul 15.04 WIB dan berakhir pukul 15.36 WIB.

Durasi gerhana yang teramati rata-rata 0,78 jam. Gerhana matahari cincin terjadi ketika piringan matahari tertutup piringan bulan dan tersisa bagian tepi yang tak tertutup.

GMC di Sumatra Selatan dapat terlihat dari 16 lokasi. Selain di Kota Palembang, Lubuklinggau, Rupit, Muara Beliti, Tebing Tinggi, Pagaralam, Lahat, dan Muara Enim, GMC juga bisa dipantau di Sekayu, Talang Ubi, Muaradua, Baturaja, Prabumulih, Martapura, Pangkalan Balai, Indralaya, dan Kayu Agung.

GMC durasi paling lama di Sumatra Selatan terjadi di Kota Palembang, yakni 1 jam 3 menit 45 detik lalu disusul Pangkalan Balai, Kabupaten Banyusin 1 jam 3 menit 14 detik. Di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, GMC akan terpantau selama 1 jam 1 menit 3 detik.

Sedangkan GMC durasi paling singkat terjadi di Muaradua, yakni 17 menit 58 detik. Di Kota Pagaralam, GMC hanya bisa disaksikan 26 menit 37 detik, sedangkan di Kabupaten Lahat 39 menit 32 detik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement