Jumat 19 Jun 2020 19:04 WIB

Fajrin Rasyid Jadi Direktur Telkom, Ini Kata CEO Bukalapak

Fajrin Rasyid merupakan co-founder sekaligus presiden Bukalapak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Rachmat Kaimuddin
Foto: dokumentasi pribadi.
Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Rachmat Kaimuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid resmi ditunjuk pemerintah sebagai Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Fajrin Rasyid akan menyerahkan tugas dan tanggung jawab fungsional hariannya kepada para dewan direksi dan manajemen Bukalapak.

Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengatakan, karir Fajrin yang luar biasa sebagai Co-Founder dan Presiden Bukalapak telah berhasil memposisikan Bukalapak dengan sangat baik, selalu berjalan berdampingan dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.

Baca Juga

Berkat pencapaiannya tersebut, ia dianugerahi penghargaan Satyalancana Wira Karya pada tahun 2019. Kini, Fajrin dipanggil untuk mengemban tugas dan memberikan sumbangsih yang lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia.

"Kami berharap bahwa konsep digitalisasi UMKM yang dibawa oleh Fajrin bersama co-founders lain akan terus menjadi basis yang kuat dalam perkembangan bisnis usaha UMKM di Indonesia. Saya yakin Fajrin merupakan orang yang tepat untuk menduduki posisi tersebut dan dapat meneruskan aspirasinya untuk berkontribusi di Indonesia, bahkan di skala yang jauh lebih besar," kata Rachmat dalam pernyataan resminya, Jumat (19/6) sore.

Rachmat mengatakan, kesuksesan Bukalapak dalam 10 tahun telah menaungi 92 juta pengguna bersama dengan hampir 6 juta pelapak dan 5 juta Mitra Bukalapak akan terus dilanjutkan seluruh karyawan dan jajaran manajemen Bukalapak dalam misi menciptakan kesetaraan ekonomi di Indonesia.

Sementara itu, Fajrin Rasyid menyampaikan terima kasih atas amanah baru yang diberikan kepada dirinya. "Selama 10 tahun ini bersama Bukalapak, kami telah bersama-sama menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk terus bermimpi, berkarya, dan bekerja keras. Sekarang saatnya saya membantu Indonesia lebih maju lagi, dengan fokus untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia, bersama Telkom, Tbk," kata Fajrin.

Ia berharap, pengalamannya dalam membesarkan bisnis startup hingga menjadi besar seperti sekarang dapat membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement