Jumat 19 Jun 2020 20:24 WIB

Investasi Asing Sumber Pertumbuhan Era Normal Baru RI

Dubes Djauhari Oratmangun sebut investasi asing sumber pertumbuhan era normal baru.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun memaparkan peluang investasi di Indonesia dalam foeum di Beijing, Kamis (18/6).
Foto: Istimewa/KBRI Beijing-China
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun memaparkan peluang investasi di Indonesia dalam foeum di Beijing, Kamis (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Mitigasi COVID-19 dan perbaikan iklim investasi merupakan prioritas utama Pemerintah Indonesia saat ini dalam menyambut era normal baru. Sejumlah sektor juga dinilai amat layak dilirik menjadi prioritas investasi asing pada era normal baru.

"Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan penanganan risiko Covid-19 disertai dengan kebijakan yang berfokus untuk meningkatkan iklim dan insentif investasi bagi investor asing," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (19/6).

Djauhari berbicara dalam forum para investor China yang digelar Jiang Tai International Associates. Forum China Enterprises Going Global Risk Conference ini digelar di Beijing, Kamis (18/6), dengan tema "2020 Global Investment Services Forum and Foreign Embassies & Overseas Industrial Parks' Promotion Information Release".

Djauhari memaparkan informasi terkait aneka peluang investasi di Indonesia. Untuk sektor yang paling berpeluang dalam situasi normal baru, ia menyampaikan sektor ekonomi digital, pariwisata, kendaraan listrik, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas. 

Shen Kaitao, chairman dari Jiang Tai International Associates, dalam pidato pembukaannya menyampaikan bahwa Pemerintah China tetap memberikan prioritas untuk berbagai perusahaan nasional untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Namun, menurutnya, situasi penanganan pandemi di masing-masing negara juga perlu tetap menjadi pertimbangan utama dalam melakukan investasi.

Sementara itu kondisi normal baru sudah tampak pada lokasi penyelenggaraan forum yang hanya menyediakan tempat duduk untuk 50 peserta. Jarak duduk antarpeserta sekitar empat meter. Namun, forum juga disiarkan secara daring dengan jumlah peserta hingga mencapai 2000 orang dari berbagai perusahaan dan asosiasi bisnis di China.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement