REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul Pasar Kebayoran Lama, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan juga ditutup sementara selama tiga hari terhitung mulai Sabtu (20/6) dini hari. Penutupan dilakukan untuk sterilisasi dan mencegah munculnya klaster baru Covid-19.
Camat Pasar Minggu Arief Wibowo mengatakan penutupan tersebut dilakukan menyusul ditemukannya tiga pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan uji usap oleh Puskesmas Kecamatan beberapa pekan lalu. .
"Seminggu lalu uji usap dilakukan, hasilnya sudah keluar, terindikasi tiga pedagang positif Covid-19, untuk mencegah penularan kami sepakat melakukan penutupan," kata Arief saat dihubungi di Jakarta, Jumat malam (19/6).
Arief menyebutkan penutupan dilakukan selama tiga hari yakni dari 20 Juni sampai dengan 22 Juni 2020. Penutupan tersebut tidak hanya dilakukan di Pasar Minggu di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya, tetapi juga terminal di bawah koordinasi Dinas Perhubungan dan pasar buah Lokbin (Lokasi Binaan) Pasar Minggu di bawah koordinasi Sudin UMKM.
"Karena Pasar Minggu terintegrasi dengan terminal dan lokbin, jadi tiga fasilitas umum ini kita tutup sementara, semua sudah kita koordinasikan dengan instansi terkait," kata Arief.
Menurut Arief, sebelum dilakukan penutupan pihaknya bersama Perumda Pasar Jaya dan instansi terkait telah melakukan sosialisasi kepada pedagang, awak terminal dan UMKM binaan Lokbin Pasar Minggu. Sosialisasi dilakukan lewat surat edaran terkait penutupan, serta pemasangan spanduk di lokasi pasar, terminal dan Lokbin Pasar Minggu.
"Kami sudah sampaikan kepada pedagang, awak terminal, dan UMKM, semua sudah tau akan adanya penutupan ini," kata Arief.
Mulai besok, Sabtu pagi sterilisasi akan dilakukan di tiga lokasi tersebut dengan melakukan penyemprotan disinfektan oleh PMI dan Damkar Jakarta Selatan.
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 137 pedagang dari 18 pasar tradisional di Ibu Kota, terinfeksi Covid-19. Salah satunya adalah pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan dari 48 orang yang menjalani uji usap, sebanyak tiga orang pedagang dinyatakan positif.