Sabtu 20 Jun 2020 09:59 WIB

Mike Tyson: Jeruji Penjara, Rumah Kedua Saya

Setiap kali Tyson kembali ke penjara,dia merasa senang berada di sana

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Muhammad Akbar
Mike Tyson
Foto: EPA/Tannen Maury
Mike Tyson

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Mike Tyson, legenda hidup tinju dunia, baru-baru ini menceritakan saat ia menghabiskan waktu di penjara. Tyson bercerita saat mendekam di penjara, ia menikmati proses itu, seakan seperti mendapat rumah kedua dari balik sel jeruji.

''Setiap kali saya kembali (ke penjara), saya senang berada di sana,” ujar Tyson, seperti dilansir Essentially Sport, Sabtu (20/6).

Sebagai bintang tinju yang sempat mendekam di penjara karena kasus pemerkosaan, Tyson sempat beberapa kali mendekam di hotel prodeo. Pada usia 12 tahun, Tyson sempat merasakan bui karena serangkaian pelanggaran.

Tyson bercerita ketika ditahan pada usia 12 tahun, rasa takut sempat menyelimutinya. Namun, seiring waktu ketika mendapat teman, ia malah menyukai tempat itu, bahkan menjadikannya seakan rumah bersama.

“Waktu itu siang hari dan saya harus makan di mana semua narapidana makan. Jadi, ketika saya pergi ke aula, saya melihat semua teman-teman saya. Tidak ada yang lebih baik untuk bersama saya saat itu,” kenangnya.

Perihal alasan banyaknya teman di penjara, ternyata membuat Tyson semakin menyukai tempat itu. Dia menegaskan, selama ia berkumpul dengan teman, perasaan tak akan ada hal buruk yang terjadi padanya juga bertambah.

“Jadi saya senang berada di sana. Semua teman saya ada di sana. Tidak ada yang akan menyentuh saya. Saya menjadi terlembagakan, ”kata Tyson.

Hingga kini, ia memang telah menghabiskan banyak waktu di penjara. Bahkan, pada 1992 lalu ketika ia sedang berada di puncak ketenaran, Tyson kembali ke penjara karena dinyatakan bersalah atas pemerkosaan dan dijatuhi hukuman 6 tahun di mana ia menjalani hukuman 3 tahun, dan kemudian dibebaskan bersyarat.

Selama di penjara, Tyson mengaku hanya sekali melakukan perkelahian dengan teman satu sel. Menurut dia, kala itu emosi selalu memuncak dan tidak bisa dikontrol.

“Kami dikurung untuk waktu yang lama dan saat itu sedang mudah marah, dan saya pergi menghampirinya dan memukulnya,”kata Tyson.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement