Sabtu 20 Jun 2020 11:15 WIB

Inspiratif, Petani Milenial Badung Kembangkan Edamame Organi

Permintaan pasar edamame atau kedelai sayur cukup tinggi

Red: Hiru Muhammad
Berdasarkan Kepmentan No 141 tahun 2019, edamame atau kedelai sayur merupakan komoditas tanaman binaan Direktorat Jenderal Hortikultura dan termasuk komoditas yang permintaan pasarnya cukup tinggi, disertai harga yang bagus. Untuk dapat menembus pasar modern dan hotel, kualitas edamame perlu sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan harus organik.
Foto: istimewa
Berdasarkan Kepmentan No 141 tahun 2019, edamame atau kedelai sayur merupakan komoditas tanaman binaan Direktorat Jenderal Hortikultura dan termasuk komoditas yang permintaan pasarnya cukup tinggi, disertai harga yang bagus. Untuk dapat menembus pasar modern dan hotel, kualitas edamame perlu sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan harus organik.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kabupaten Badung, Provinsi Bali terkenal sebagai salah satu pusat pariwisata Bali. Jajaran hotel berbintang, restoran, pasar modern serta fasilitas wisata lainnya sebagian besar berlokasi di kabupaten ini. 

Meski demikian pertanian tetap menjadi sektor penting penggerak perekonomian masyarakat di daerah ini. Peluang pasar yang cukup besar dan dukungan kebijakan Pemda memberikan angin segar bagi petani hortikultura. Sehingga produknya dapat masuk ke sektor pariwisata.

Berdasarkan Kepmentan No 141 tahun 2019, edamame atau kedelai sayur merupakan komoditas tanaman binaan Direktorat Jenderal Hortikultura dan termasuk komoditas yang permintaan pasarnya cukup tinggi, disertai harga yang bagus. Untuk dapat menembus pasar modern dan hotel, kualitas edamame perlu sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan harus organik. 

Pengembangan edamame organik telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir oleh banyak petani di Kecamatan Abiansemal dan Mengwi, Kabupaten Badung. Salah satu kelompok yang menanam edamame organik adalah KWT Sedana Amerta Sari di Desa Angantaka. Kecamatan Abiansemal.