Sabtu 20 Jun 2020 13:10 WIB

China Kecam Rencana Taiwan Tampung Warga Hong Kong

Tawaran Taiwan untuk melindungi warga Hong Kong hanya akan merugikan rakyat Taiwan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Para pengunjuk rasa dengan membawa sepanduk melakukan aksi protes di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, Selasa (9/6). Setahun sejak dimulainya protes anti-pemerintah Hong Kong, pemimpin kota Cina semi-otonom mengatakan bahwa semua pihak harus belajar dari kesulitan dan masa-masa sulit selama setahun terakhir.
Foto: AP / Vincent Yu
Para pengunjuk rasa dengan membawa sepanduk melakukan aksi protes di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, Selasa (9/6). Setahun sejak dimulainya protes anti-pemerintah Hong Kong, pemimpin kota Cina semi-otonom mengatakan bahwa semua pihak harus belajar dari kesulitan dan masa-masa sulit selama setahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Pemerintah China mengecam rencana Taiwan membantu warga Hong Kong yang memutuskan pindah ke pulau mereka. Beijing mengatakan tawaran Taiwan untuk melindungi 'perusuh-perusuh' Hong Kong hanya akan merugikan rakyat Taiwan dan mengintervensi urusan internal Hong Kong.

Pada Kamis (18/6) Taiwan mengatakan akan mendirikan kantor yang didedikasikan untuk membantu warga Hong Kong yang ingin pindah ke Taiwan. Saat China memperkuat cengkraman mereka di bekas koloni Inggris tersebut dengan undang-undang keamanan yang baru.

Kantor baru tersebut akan mulai beroperasi di tanggal sensitif 1 Juli, di hari Inggris mengembalikan Hong Kong ke China pada tahun 1997 lalu. Dalam penyerahan tersebut China berjanji mengizinkan Hong Kong tetap menikmati kebebasan dengan kerangka 'satu negara, dua sistem'. 

Kantor Urusan Taiwan Pemerintah China mengeluarkan pernyataan mengenai rencana 'pemerintahan Partai Progresif Demokrasi' Taiwan. Mereka mengatakan rencana tersebut plot politik untuk ikut campur urusan Hong Kong dan mensabotase stabilitas dan kemakmuran kota tersebut.

"Menyediakan tempat berlindung dan membawa para perusuh dan elemen-elemen yang memicu kerusuhan di Hong Kong ke pulau hanya akan terus melukai rakyat Taiwan," kata Kantor Urusan Taiwan Pemerintah China, Sabtu (20/6).

Kantor itu juga mengatakan pasukan yang mengadvokasi kemerdekaan Hong Kong dan Taiwan akan merusak 'satu negara, dua sistem'. Mereka menegaskan upaya memecah belah negara tidak akan berhasil.

Unjuk rasa anti-pemerintah para aktivis pro-demokrasi Hong Kong selama berbulan-bulan mendapat simpati yang besar dari Taiwan. Pemerintah pulau tersebut sudah menampung banyak aktivis Hong Kong dan bersiap menghadapi gelombang yang lebih besar.

Pada bulan lalu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjadi kepala pemerintahan pertama yang berjanji membantu warga Hong Kong yang ingin melarikan diri dari kota mereka. Setelah China memperketat kontrol mereka dengan membungkam aspirasi demokratis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement