Sabtu 20 Jun 2020 22:49 WIB

Menlu AS Tuding Dewan HAM Hipokrit

Pompeo mengeklaim, diskursus sipil merupakan tanda demokrasi dan kekuatan AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington.
Foto: AP Photo/Sait Serkan Gurbuz
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuding Dewan HAM PBB berlaku hipokrit. Pernyataan Pompeo, Sabtu (20/6) merespons Dewan HAM yang mengecam rasialisme dan kebrutalan polisi AS menyusul kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis.

Floyd, warga AS keturunan Afrika, meninggal pada 25 Mei lalu, akibat kehabisan napas setelah polisi kulit putih menekankan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit. Kejadian ini kemudian memicu aksi massa di dunia.

Mereka menentang kekerasan polisi AS dan ketidakadilan rasial.  Pompeo menyatakan, resolusi Dewan HAM pada Jumat (19/6) mengenai kekerasan rasial di AS menunjukkan sikap rendah lembaga tersebut.

Dengan kenyataan ini, jelas Pompeo, AS berarti sudah menempuh langkah tepat mundur dari keanggotan Dewan HAM pada 2018.

‘’Dewan HAM mencakup Venezuela dan kini Kuba dan China, telah lama dan akan tetap tetap menjadi tempat nyaman bagi para diktator,’’ kata Pompeo seperti dilansir Straits Times mengutip Reuters.

Pompeo menegaskan, Dewan HAM menjadi kuburan kekecewaan bagi mereka yang benar-benar ingin menegakkan martabat kemanusiaan. Ia mengeklaim, diskursus sipil merupakan tanda demokrasi, kekuatan, dan kematangan AS.

Jika Dewan HAM serius melindungi HAM, ujar Pompeo, banyak kasus yang butuh perhatian, seperti disparitas rasial yang sistemik di Kuba, China, dan Iran. Jika Dewan HAM jujur maka akan mengakui kekuatan demokrasi AS.

Di sisi lain, mereka akan mendorong rezim-rezim otoriter mencontoh model demokrasi AS. Resolusi Dewan HAM yang mengecam ketidakadilan ras di AS diusung negara-negara Afrika. Saudara laki-laki Flyod melalui video mendesak Dewan HAM melakukan penyelidikan kasus kekerasan ras di AS yang menewaskan saudaranya itu. n

sumber : reuters, straits times
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement