Ahad 21 Jun 2020 02:26 WIB

Tangerang Tanam Serentak Antisipasi Musim Kemarau

Langkah tanam serentak untuk menyikapi SE Mentan untuk lakukan percepatan MT II 2020

Petani dan penyuluh bergegas panen padi di penghujung Musim Tanam Pertama (MT I) pada Oktober - Maret (Okmar) untuk percepatan tanam pada MT II periode April - September (Asep).
Foto: Kementan
Petani dan penyuluh bergegas panen padi di penghujung Musim Tanam Pertama (MT I) pada Oktober - Maret (Okmar) untuk percepatan tanam pada MT II periode April - September (Asep).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Memasuki pertengahan Juni 2020, petani Tangerang didampingi penyuluh menggelar panen dilanjutkan menanam padi. Pemkab Tangerang, Banten berupaya memastikan hasil panen dan kondisi lahan secara umum baik tanpa kendala seperti banjir dan hama yang memicu terjadinya puso.

Penyuluh dari Dinas Pertanian Tangerang, Irhamsyah mengatakan petani dan penyuluh bergegas panen padi di penghujung Musim Tanam Pertama (MT I) pada Oktober - Maret (Okmar) untuk percepatan tanam pada MT II periode April - September (Asep).

"Mulai pekan lalu, petani didampingi penyuluh menggelar panen dan tanam padi. Petani segera olah lahan setelah panen, lalu menanam serentak untuk memanfaatkan persediaan air sebelum kemarau," kata Irhamsyah.

Hal itu menyikapi surat edaran (SE) Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mengingatkan semua pihak terkait dengan pertanian, termasuk kepala daerah, untuk memantau dan memastikan percepatan MT II 2020 mengantisipasi krisis pangan akibat pandemi Covid 19.

"Antisipasi ketersediaan pangan pokok dilakukan petani dan penyuluh, yang terus bekerja di lapangan untuk panen dan tanam di tengah pandemi Covid-19," katanya melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan).

Penyuluh Pusat, Susilo Astuti Handayani, di Kementerian Pertanian RI selaku pembina penyuluhan pertanian Provinsi Banten mengatakan bahwa Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengimbau penyuluh dan petugas teknis di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terus mendampingi dan mengawal petani untuk terus berproduksi.

"Selama bekerja di lapangan harus tetap mematuhi Protokol Kesehatan untuk mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir baik, sebelum dan sesudah bekerja," kata Dedi Nursyamsi melalui video conference tiap Jumat, Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP).

Kembali ke Tangerang, Pimpinan BPP Kampung Melayu, Dadang menguraikan kinerja sejumlah koleganya sesama penyuluh melakukan pendampingan kelompok tani (Poktan) untuk panen dilanjutkan olah lahan sebelum menanam padi.

Penyuluh Mukhtar mendampingi Poktan di Kecamatan Teluknaga yakni Kebon Pasir di Desa Kampung Besar, panen padi varietas IR Jumbo seluas 21 hektar dengan produktifitas tujuh ton gabah kering panen (GKP) per hektar. Sementara Poktan Kebon Kecap panen padi seluas 10 hektar, produktifitas 6,5 ton GKP per hektar.

"Pendampingan tanam dilakukan Siti Sapridah pada Poktan Marga Karya Mandiri di Desa Kiarang Payung, Kecamatan Pakuhaji. Menanam Inpari 30 seluas 23 hektar, Rabu pekan lalu perkiraan panen September 2020," kata Mukhtar.

Penyuluh Khaerul Trisunu mendampingi tiga Poktan di Kecamatan Pakuhaji. Varietas Inpari 30 ditanam oleh Poktan Mekar Empetan di Desa Buaran Bambu seluas 50 hektar, Selasa pekan lalu. Poktan Karya Swadiri di Desa Buaran Bambu memilih menanam varietas Inpari 42 seluas 40 hektar, Rabu pekan lalu. Poktan Rawa Kalong di Desa Pakuhaji memanfaatkan varietas Inpari 30 ditanam seluas 25 hektar, Selasa lalu. 

"Perkiraan panen raya berlangsung mulai awal hingga pertengahan September 2020," kata Khaerul Trisunu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement