REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam Edward Faisal mengajak masyarakat untuk disiplin melakukan protokol Covid-19 dalam melakukan perjalanan menggunakan kereta rel listrik, lintas rel terpadu (LRT), dan moda raya terpadu (MRT) untuk mencegah terpapar penyakit akibat infeksi virus corona. Ia menyatakan, alat pelindung diri penting untuk dikenakan.
"Kita siapkan alat pelindung diri jangan lupakan masker, hand sanitizer (penyanitasi tangan) juga penting, walau disarankan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," kata Edward dalam gelar wicara virtual yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Edward membagikan tips yang juga berkaitan dengan protokol kesehatan yang harus dijalankan masyarakat saat menggunakan kereta, di antaranya memakai topi untuk melindungi kepala, memakai masker dan menjaga jarak. Edward mengatakan penting untuk selalu memiliki pikiran positif dan tidak paranoid.
"Pertama sekali kita harus berpikir positif sehat selalu," ujarnya.
Pada saat memasuki stasiun kereta, suhu tubuh calon penumpang akan diperiksa. Jika menunjukkan suhu 37,5 derajat Celcius ke atas maka calon penumpang berada dalam pemantauan dan akan diperiksa setiap lima menit sekali.
Setelah masuk stasiun, warga dapat memanfaatkan tempat cuci tangan yang telah disediakan. Masyarakat harus senantiasa menjaga jarak baik di stasiun dan di dalam kereta, minimal satu meter.
"Kalau sudah masuk ke dalam kereta, itu sudah ada tandanya di dalam kereta. Di kursi ada tanda silang kita lihat, artinya jangan diduduki, dengan keluarga harus dipisah duduknya karena itu jarak aman sebetulnya," ujarnya.
Edward mengatakan, jika ingin merias wajah saat sampai di kantor usai naik kereta, maka wajib mencuci tangan dan langsung mengaplikasikan riasan wajah. Hindari merias wajah setelah memegang meja atau gagang pintu.
Dalam menggunakan moda transportasi umum di masa pandemik Covid-19, Pengguna kereta rel listrik Rachma Rini selalu memakai masker serta membawa sarung tangan atau tisu.
Di stasiun kereta, sudah ada rambu untuk mengantre. Rachma mengatakan, petugas juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mengingatkan untuk jaga jarak.
"Sebelum ada wabah pandemik dengan leluasa menaiki kereta, tapi ini ada petugas yang ingatkan kapan bisa naik kereta," tuturnya.
Rachma menyadari pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan dalam menjalankan protokol Covid-19. Dengan demikian, diri sendiri bisa menjadi contoh baik bagi keluarga dan orang lain.
"Dengan orang terdekat, orang kantor, teman, saya melakukan jaga jarak jangan berdesak-desakan jadi sekarang kita punya tantangan bagaimana kita mengikuti aturan yang disampaikan petugas stasiun," tuturnya.