Ahad 21 Jun 2020 05:39 WIB

China Lakukan Tes pada Pekerja Pengiriman Paket

Kebijakan ini diterapkan China guna kendalikan wabah baru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nora Azizah
Pejabat di Beijing, China, sedang melakukan tes swab untuk mendeteksi jejak virus korona pada semua pekerja pengiriman makanan dan paket, Sabtu (20/6) (Foto: ilustrasi wabah Covid-19 China)
Foto: AP/Andy Wong
Pejabat di Beijing, China, sedang melakukan tes swab untuk mendeteksi jejak virus korona pada semua pekerja pengiriman makanan dan paket, Sabtu (20/6) (Foto: ilustrasi wabah Covid-19 China)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat di Beijing, China, sedang melakukan tes swab untuk mendeteksi jejak virus korona pada semua pekerja pengiriman makanan dan paket, Sabtu (20/6). Keputusan ini dalam upaya mengendalikan wabah baru, melansir reuters, Sabtu.

Pejabat di ibukota Cina telah memperluas pengujian asam nukleat atau lebih dikenal swab di seluruh kota dengan 20 juta penduduk. Hal ini terjadi sejak sekelompok infeksi yang terkait dengan pasar grosir makanan meletus lebih dari sepekan yang lalu.

Baca Juga

Wabah baru di Beijing ini kini telah melampaui angka puncak sebelumnya  pada awal Februari. Padahal beberapa bulan yang lalu kota ini sempat tenang dari penyebaran virus.

Pengujian pada awalnya difokuskan pada area perumahan di dekat pasar Xinfadi, tempat penyebaran virus terjadi. Orang-orang yang bekerja atau berbelanja di sana wajib melakukan swab.

Pejabat dari komite kota Beijing, Zhang Qiang, mengatakan, 2,3 juta tes swab telah dilakukan di Beijing pada pada Sabtu. Warga dari 40 komunitas yang dikurung di ibukota diminta untuk melakukan isolasi sendiri di rumah untuk menghindari kemungkinan penularan virus lebih lanjut.

Mereka yang tidak mematuhi akan dikarantina terpusat selama 14 hari. Setelah itu mereka harus mengambil tes swab lain dan bebas untuk pergi jika hasilnya negatif.

Para pejabat kini menargetkan puluhan ribu personel pengantar paket dan makanan yang secara teratur melintasi kota. Armada becak dan skuter bermotor yang dikendarai oleh kurir yang mengantarkan paket dan makanan adalah pemandangan umum di Beijing.

Laporan Beijing News, menyatakan, pekerja di SF Express, perusahaan kurir terbesar kedua di Cina,  termasuk yang pertama mengikuti swab dengan jumlah banyak di Beijing pada Jumat malam. Kemudian ada perusahaan pengiriman makanan Meituan Dianping menegaskan bahwa semua pengendara di kota akan diuji.

Perusahaan itu menyatakan,  kurir yang melakukan pengiriman di daerah berisiko tinggi sementara tidak bertugas. Mereka akan menjalani tes swab dan dikarantina di rumah selama 14 hari. Meituan di akun Wechat menyatakan, pelanggan dapat melihat rincian desinfeksi paket pengiriman dan suhu tubuh kurir secara daring.

Pemerintah menargetkan semua kurir di Beijinh akan diuji hingga minggu depan. Pejabat telah menyoroti risiko kontaminasi melalui pengemasan di Beijing, yang melaporkan 22 kasus baru pada Jumat (19/6). Ibukota sekarang telah mencatat lebih dari 200 infeksi menular lokal sejak 11 Juni.

Para pejabat telah menguji orang-orang yang bekerja di katering, termasuk staf restoran makanan impor. Keputusan ini setelah virus ditemukan di talenan pasar Xinfadi yang digunakan untuk menangani salmon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement