REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif Covid-19 kembali bertambah 41 orang menjadi 1.721 orang atau naik 700 hanya dalam kurun 19 hari sejak mencapai 1.000 kasus pada 1 Juni lalu.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 41 kasus pada hari Sabtu (20/6) itu berasal dari Kota Palembang (34 orang), Kabupaten Banyuasin (lima), dan Musi Banyuasin (dua).
"Semakin bertambahnya kasus harus membuat kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, jika tidak melaksanakan maka kita justru bisa berkontribusi meningkatkan kasus," ujarnya.
Menurutnya, Kota Pelembang memang masih mendominasi tambahan kasus karena pelacakan kontak kasus-kasusnya paling gencar. Meski kasus positif Covid-19 tinggi, kata dia, namun kasus sembuh juga terus menunjukkan penambahan, walaupun berdasarkan periode harian kerap lebih sedikit dari penambahan kasus-kasus baru.
Seperti kasus sembuh pada hari ini yang hanya bertambah 12 orang dari Palembang (lima orang), Lubuklinggau (tiga), serta PALI, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Ogan Ilir masing-masing satu orang, sehingga total kasus sembuh di Sumsel mencapai 751 orang (43,6 persen). Sementara, kasus meninggal dunia juga bertambah satu orang dari Kota Palembang, sehingga totalnya menjadi 67 orang (3,9 persen).
Tambahan kasus baru setiap hari membuat kasus aktif selalu lebih banyak dibandingkan kasus yang selesai.
"Adapun total kasus yang dinyatakan selesai per 20 Juni berjumlah 818 orang, maka total kasus aktif dalam penanganan berjumlah 903 orang," ujarnya.
Ke-903 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (713), disusul Kabupaten Banyuasin (64 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (22 kasus), Lubuklinggau (18 kasus), Ogan Ilir (14 kasus). Kabupaten PALI (13 kasus), Muara Enim (12 kasus), OKU Timur (tiga kasus), serta OKU, Lahat, Empat Lawang dan Musi Rawas masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Gugus tugas sumsel meminta masyarakat tekun menjalankan protokol pencegahan Covid-19 yang sebenarnya cukup sederhana, yakni memakai masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan.
"Semua langkah protokol itu pada intinya mencegah virus Covid-19 masuk ke dalam tubuh, karena kalau sudah masuk maka dia bisa menularkanya kemana-mana, maka bayangkanlah jika ternyata yang tertular itu anak atau orangtua kita, imunitas mereka rata-rata rendah," kata Yusri menegaskan.