REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki dan China memulai hubungan ekonomi baru dengan memakai kedua mata uang mereka, lira dan yuan. Hal ini berdasarkan perjanjian swap mata uang antara bank sentral Turki dan China.
Raksasa telekomunikasi Turki, Turk Telekom, memulai langkah pertama untuk berdagang mata uang lokal melalui mekanisme baru yang disediakan oleh Turki dan perjanjian pertukaran baru China pada Jumat (19 Juni).
Umit Onal, CEO Turki Telekom, mengatakan penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan internasional telah meningkat dari hari ke hari.
BACA JUGA: Analisis: Krisis Minyak dan Corona Makin Melemahkan Amerika
Turki Telekom menggunakan yuan Cina untuk pembayaran impor dari China setelah perjanjian pertukaran. Perjanjian swap ini menghilangkan hambatan dengan menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral.
"Kita tidak menggunakan mata uang negara ketiga (dolar AS)," kata Turki Telekom dalam siaran pers seperti dikutip Anadolu.
Sebelumnya, Bank Sentral Turki mengumumkan penggunaan pertama yuan China berdasarkan perjanjian swap yang ditandatangani dengan China sudah direalisasikan pada Kamis (18 Juni 2020).
Menurut bank sentral Turki, perusahaan Turki di berbagai sektor membayar tagihan impor mereka dari China menggunakan yuan melalui bank terkait.
BACA JUGA: Turki Mulai Memakai Yuan China
Link: https://www.aa.com.tr/en/economy/turk-telekom-uses-yuan-for-trade-with-china/1883196