Senin 22 Jun 2020 00:33 WIB

Spanyol akan Izinkan Wisatawan Asal Inggris Tanpa Karantina

Inggris sendiri masih mewajibkan orang dari luar negeri untuk karantina dua minggu.

Red: Nur Aini
Ibiza, Spanyol, merupakan kawasan wisata yang sangat populer.
Foto: Pixabay
Ibiza, Spanyol, merupakan kawasan wisata yang sangat populer.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pemerintah Spanyol, Sabtu (20/6), menyatakan akan mengizinkan wisatawan asal Inggris masuk tanpa perlu menjalani karantina selama dua pekan mulai Ahad (21/6).

Spanyol membuka salah satu pasar wisata terbesarnya setelah negara itu terdampak pandemi Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2). Walaupun demikian, aturan karantina di Inggris saat ini masih mewajibkan orang yang dari luar negeri menjalani karantina dua minggu. Aturan itu kemungkinan menyurutkan minat warga Inggris yang ingin berpelesir.

Baca Juga

Inggris akan meninjau kembali aturan karantinanya pada 29 Juni atau tiga minggu setelah kebijakan itu berlaku.

"Kami akan mengizinkan warga Inggris masuk Spanyol sebagaimana negara anggota Uni Eropa atau wilayah Schengen lainnya mulai 21 Juni dengan bebas dan tanpa kewajiban karantina," kata Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya saat diwawancarai BBC News.

Spanyol pada Ahad akan mengakhiri status darurat, setelah pertama kali ditetapkan pada 14 Maret 2020. Pemerintah setempat akan membuka perbatasan dengan anggota Uni Eropa (EU) dan negara-negara di wilayah Schengen demi meningkatkan pendapatan industri pariwisata.

Gonzalez Laya mengatakan pendatang asal Inggris juga akan menjalani prosedur pemeriksaan tiga tahap sebagaimana warga EU lainnya. Tiga tahap pemeriksaan itu meliputi pengecekan daerah asal, suhu tubuh, dan kontak bilamana mereka perlu dilacak keberadaannya.

"Kami ingin memastikan kami menyambut para pendatang, tetapi semua itu dilakukan dengan standar keselamatan dan keamanan yang juga berlaku untuk warga Spanyol," kata Gonzalez Laya.

Spanyol masih membahas dengan perwakilan Inggris terkait pencabutan aturan wajib karantina untuk warga Spanyol ke Inggris. Meskipun belum ada respons yang sama dari Pemerintah Inggris, Spanyol tetap akan membuka perbatasannya untuk "400.000 warga Inggris yang juga punya status kependudukan di Spanyol", serta mereka yang "segera ingin memanfaatkan keuntungan" status tersebut.

Juru bicara pemerintah Inggris mengatakan kewajiban karantina untuk pendatang masih berlaku.

"Jalur perjalanan internasional jadi salah satu poin yang dipertimbangkan Pemerintah Inggris, tetapi itu belum mengubah kebijakan yang berlaku saat ini," kata juru bicara.

"Inggris terus berkomunikasi dengan pemerintah negara lain terkait banyak isu dan kami belum akan memberi keterangan lebih lanjut saat ini," ujar dia.

Jumlah warga Inggris menyumbang sedikitnya seperlima dari total 80 juta wisatawan mancanegara yang mengunjungi Spanyol tiap tahun. Otoritas di Inggris mencatat lebih dari 42.500 orang meninggal akibat Covid-19. Sementara itu, korban jiwa di Spanyol mencapai lebih dari 28.300 jiwa. Inggris dan Spanyol merupakan negara yang paling parah terdampak Covid-19.

Spanyol akan membuka perbatasan dengan Portugal pada 1 Juli. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, lewat pidato yang disiarkan televisi, Sabtu, memperingatkan warganya agar tetap waspada karena virus dapat kembali mewabah. Masing-masing warga dapat menjadi benteng mencegah virus atau rantai penularan, kata PM Sanchez.

Spanyol melonggarkan sejumlah aturan pembatasannya pada beberapa minggu terakhir. Sebelumnya, Spanyol merupakan salah satu negara yang memberlakukan aturan karantina paling ketat di Eropa. Selama hampir dua bulan, warga setempat diwajibkan berada dalam rumah dan hanya diperbolehkan ke luar untuk membeli makanan, obat-obatan dan bekerja pada sektor-sektor esensial.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement