Ahad 21 Jun 2020 21:32 WIB

Pasien Sembuh Covid-19 di Depok Jadi 444 Orang

Pasien Sembuh Covid-19 di Depok dari Dinkes Jabar dan RS Hernina Dpeok

Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia  di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu  pencegahan dan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu pencegahan dan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok kembali merilis data terbaru perkembangan kasus virus Corona (Covid-19). Berdasarkan data yang dirilis hari ini, jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak empat orang sehingga totalnya menjadi 444 orang atau mencapai 62,50 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada.

“Alhamdulillah, pasien sembuh bertambah empat orang lagi sehingga jumlah seluruhnya ada 444 orang atau 62,89 persen," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/6).

Baca Juga

Menurut Idris, penambahan kasus konfirmasi positif hari ini sebanyak dua kasus yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan RS Hermina Depok. "Adapun kasus konfirmasi yang sembuh hari ini bertambah empat orang menjadi 444 orang atau 62,89 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok," tegasnya.

Dia menambahkan, selanjutnya untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selesai pemantauan hari ini pun bertambah sembilan orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 13 orang. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) yang selesai pengawasan

bertambah delapan orang.

"Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 101 orang, tidak terdapat penambahan dibanding hari sebelumnya. Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes," kata Idris. (Rusdy Nurdiansyah)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement