Ahad 21 Jun 2020 22:41 WIB

In Picture: Nelayan Karangantu Banten Berhenti Melaut

.

Rep: Asep Fathulrahman/ Red: Yogi Ardhi

Nelayan memperbaiki jaring di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Serang, Banten, Ahad (21/6/2020). Nelayan setempat tidak bisa melaut sejak dua hari lalu hingga 28 Juni akibat gelombang tinggi hingga 6 meter dan angin kencang yang melanda Selat Sunda serta perairan Banten dampak badai tropis Lorna (FOTO : ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN)

Ratusan perahu nelayan tertahan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Serang, Banten, Ahad (21/6/2020). Nelayan setempat tidak bisa melaut sejak dua hari lalu hingga 28 Juni akibat gelombang tinggi hingga 6 meter dan angin kencang yang melanda Selat Sunda serta perairan Banten dampak badai tropis Lorna (FOTO : ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN)

Sejumlah nelayan memperbaiki jaring di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Serang, Banten, Ahad (21/6/2020). Nelayan setempat tidak bisa melaut sejak dua hari lalu hingga 28 Juni akibat gelombang tinggi hingga 6 meter dan angin kencang yang melanda Selat Sunda serta perairan Banten dampak badai tropis Lorna (FOTO : ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Nelayan Karangantu, Serang, Banten, tidak bisa melaut sejak dua hari lalu hingga 28 Juni akibat gelombang tinggi hingga 6 meter dan angin kencang yang melanda Selat Sunda serta perairan Banten dampak badai tropis Lorna. 

sumber : Antara Foto
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement